HARIAN NEGERI, Yogyakarta – Dalam rangka memperkuat sinergi pembangunan dari tingkat paling bawah, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan kembali menjalankan agenda Sambang Kampung. Pada Jumat (20/6/2025), Wawan menyapa warga di wilayah Kemantren Mantrijeron dan meninjau sejumlah potensi lokal unggulan, mulai dari pelaku UMKM hingga destinasi religi yang menjadi kebanggaan kota.
Kegiatan dimulai pagi hari dari kantor Kemantren Mantrijeron. Dari sana, rombongan langsung menuju sentra produksi tempe Murni Surya Mandiri di Jalan Suryodiningratan. Wawan melihat langsung proses pembuatan tempe tradisional dan menyebut pelaku UMKM di tempat tersebut sebagai contoh baik dalam menjaga kualitas dan konsistensi usaha.
“Tempe ini bukan hanya produk pangan, tapi sudah menjadi bagian dari identitas kuliner lokal yang bisa dibawa ke level yang lebih tinggi. Ini bisa jadi model UMKM di wilayah lain,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, Wawan juga mengunjungi produsen olahan bunga telang Nis Nas Telang milik Hesti Sugiastuti. Ia menekankan pentingnya inovasi dan keberanian pelaku UMKM dalam mengembangkan potensi berbasis kekayaan lokal.
“Produk seperti ini punya nilai tambah tinggi, apalagi kalau dipadukan dengan pengemasan menarik dan narasi lokal yang kuat,” jelasnya sebagaimana dikutip dalam laman warta.jogjakota.go.id.
Dari sektor kuliner dan herbal, kunjungan berlanjut ke Masjid Jogokariyan, salah satu pusat wisata religi yang sudah dikenal secara nasional. Di hadapan pengurus dan warga, Wawan menyatakan pentingnya memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan institusi keagamaan.
“Masjid Jogokariyan bisa kita dorong menjadi ikon wisata religi nasional dari Yogyakarta. Dengan kolaborasi aktif, potensi ini bisa dikembangkan lebih luas untuk kesejahteraan warga,” terangnya.
Sambang Kampung diakhiri di sentra batik Kelompok Lereng Ngadinegaran, sebuah komunitas kreatif binaan DPMPPA dan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM. Di sana, Wawan menyaksikan langsung hasil batik tulis dan ecoprint karya tangan-tangan perempuan setempat yang tergabung dalam 16 sub-kelompok aktif.
“Batik ini luar biasa, sudah punya karakter sendiri. Tinggal ditingkatkan dari sisi desain dan branding agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Pemkot akan terus memberikan dukungan,” ujar Wawan optimistis.
Plt. Mantri Pamong Praja Kemantren Mantrijeron, Eni Purwati, berharap kunjungan ini bisa menjadi penyemangat bagi pelaku UMKM di wilayahnya. “Dengan masukan langsung dari Pak Wakil Wali Kota, kami yakin para pelaku usaha bisa berkembang dan naik kelas,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Kelompok Batik Lereng Ngadinegaran, Rara Fauzan, menyambut baik kunjungan tersebut. “Kami sangat terbuka untuk belajar dan merasa dimotivasi oleh perhatian pemerintah. Ini membuat kami makin percaya diri untuk meningkatkan kualitas produk kami,” ujarnya dengan semangat.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami