HARIAN NEGERI, Yogyakarta - Pagelaran wayang kulit yang digelar DPRD DIY pada Sabtu (21/6) dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Kehadiran Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, dalam acara tersebut menandakan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya serta upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Wawan menyampaikan rasa bangganya atas inisiatif DPRD DIY yang menggelar pertunjukan seni tradisional sebagai bentuk penghormatan terhadap Bung Karno, sekaligus sebagai media edukasi kebangsaan. Ia menilai pertunjukan wayang menjadi sarana efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur Pancasila secara kontekstual.
“Saya sangat mengapresiasi pertunjukan ini. Ini bukan hanya hiburan, tapi juga bentuk nyata pelestarian budaya dan pembelajaran nilai-nilai Pancasila,” ujar Wawan di sela-sela acara yang berlangsung di halaman DPRD DIY.
Ia juga menekankan pentingnya menghadirkan Pancasila dalam praktik keseharian, bukan sekadar hafalan. Menurutnya, kampanye nilai-nilai dasar bangsa harus dilakukan melalui berbagai saluran budaya yang dekat dengan masyarakat.
“Pancasila bukan hanya untuk dihafal, tapi untuk dihayati dan dijalankan dalam hidup sehari-hari. Maka dari itu, kita harus rajin mengampanyekan Pancasila melalui seni budaya seperti ini,” jelasnya.
Pagelaran wayang kulit tersebut menampilkan lakon Semar Mbangun Khayangan, dibawakan oleh dalang Ki Geter Pramuji Widodo. Pertunjukan ini sekaligus menjadi momentum memperingati hari wafat Bung Karno, tokoh sentral dalam perumusan Pancasila.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari jalan kebudayaan untuk terus belajar dan mengamalkan Pancasila. Ia berharap pertunjukan seperti ini dapat menjadi sarana mendekatkan masyarakat dengan nilai-nilai dasar negara melalui pendekatan budaya.
“Wayang kulit ini bukan hanya warisan budaya, tapi juga media sinau Pancasila. Kita bisa belajar nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan dari kisah-kisah pewayangan,” kata Eko.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami