HARIAN NEGERI, Jakarta — Tim Nasional (Timnas) Putri Indonesia akan segera mendapatkan tambahan kekuatan dengan kehadiran empat pemain keturunan Belanda-Indonesia yang tengah dalam proses naturalisasi. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya serius membangun prestasi sepak bola wanita yang setara dengan tim pria.
Keempat pemain yang dimaksud adalah Emily Julia Frederica Nahon, Isa Guusje Warps, Iris Joska de Rouw, dan Felicia Victoria de Zeeuw. Permohonan pemberian kewarganegaraan bagi keempat pesepak bola wanita ini disampaikan Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Komitmen Bangun Sepak Bola Wanita
Dalam kesempatan tersebut, Erick menegaskan bahwa PSSI berkomitmen membangun sepak bola wanita secara serius dan setara dengan tim putra.
"Ketika sepak bola wanita kita mati suri beberapa tahun lalu, dalam dua tahun terakhir kami berkomitmen untuk membangunnya kembali dengan serius," ujar Erick.
Meskipun Timnas Putri Indonesia telah mencatat prestasi dengan menjuarai turnamen Asia Tenggara tahun lalu, PSSI menilai penguatan tim tetap diperlukan untuk menghadapi kompetisi yang lebih tinggi.
Target Lolos Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026
Timnas Putri Indonesia akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026, yang akan berlangsung pada 23 Juni–5 Juli mendatang. Timnas tergabung di Grup D bersama Taiwan, Kirgistan, dan Pakistan.
"Jika Timnas Putri bisa menjadi juara grup, maka ini akan menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya kita lolos ke putaran final kejuaraan Asia," jelas Erick.
Ia menambahkan, jika sukses di ajang ini, PSSI akan membuka peluang lebih besar lagi, termasuk kemungkinan tampil di Piala Dunia Wanita 2027.
"Kalau Filipina bisa, kenapa Indonesia tidak?" tutup Erick optimis.
Dengan langkah strategis ini, PSSI berharap Timnas Putri Indonesia tidak hanya bersinar di tingkat Asia Tenggara, tetapi juga mampu bersaing di level kontinental bahkan dunia.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami