HARIAN NEGERI, Jakarta - Pengurus Wilayah (PW) Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumatera Selatan (Sumsel) resmi terpilih sebagai Tuan Rumah Muktamar PII XXXIII berdasarkan hasil Keputusan Sidang Dewan Pleno Nasional (SDPN) Pelajar Islam Indonesia di BBPPMPV Bisnis dan Pariwisata pada tanggal 29 Mei - 2 Juni 2025. yang sebelumnya ada 2 wilayah lainnya yang mencalonkan Tuan Rumah Muktamar PII XXXIII diantaranya, PW PII Banten, PW PII Sumbar.

Ketua Umum PW PII Sumsel, Wahyu Mukhtar Asafurla, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan kepada PW PII Sumsel untuk menjadi Tuan Rumah Muktamar PII XXXIII.

"Kami mengucapkan terimakasih dan Apresiasi setinggi-setingginya kepada Saudara-saudaraku atas amanah dan Kepercayaan yang diberikan kepada kami PW PII Sumsel, tanggung jawab yang telah diberikan ini, akan kami maksimalkan sebaik-baiknya untuk kesuksesan Muktamar PII XXXIII di Sumatera Selatan," kata Wahyu dalam rilis resminya, Rabu (4/6/2025).

Lebih lanjut, Wahyu menegaskan komitmen PW PII Sumsel dalam 5 bulan ini akan mempersiapkan Muktamar PII XXXIII secara maksimal. Ia menekankan bahwa Muktamar menjadi momentum strategis untuk membahas isu penting dari Regional, Nasional dan Internasional. 

“Kami akan memastikan bahwa pelaksanaan Kongres di Sumatera Selatan menjadi forum yang bermartabat dan menghasilkan keputusan-keputusan strategis demi kemajuan organisasi, umat dan Bangsa,” tambahnya.

Muktamar PII XXXIII direncanakan berlangsung pada bulan Oktober tahun 2025 di Sumatera Selatan, acara ini menjadi momentum menguatkan Ghirah Perjuangan PII yang diharapkan membawa kemajuan, perubahan dan mengawal Pembangunan Indonesia.

"Kami mengajak seluruh kader PII se-Indonesia untuk bersama-sama mensukseskan Muktamar PII XXXIII ini. Mari kita jadikan momentum ini sebagai wahana silaturahmi, dan penguatan Visi Organisasi kedepannya untuk Kemajuan PII, Umat dan Bangsa," tutup wahyu.

Dengan komitmen dan semangat serta persiapan yang tinggi dari PW PII Sumsel, Muktamar PII XXXIII ini diyakini akan menjadi peristiwa bersejarah yang memberikan dampak positif bagi organisasi, daerah, dan Indonesia.