__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya menyebut ada orang yang “tak berkeringat” namun ingin masuk kabinet.

Melalui akun X pada Sabtu (9/8/2025), Said Didu menulis bahwa tidak semua orang yang berjuang untuk memperbaiki bangsa melakukannya demi mendapatkan jabatan. Ia justru menyoroti adanya pihak-pihak yang gemar memaki dan memecah belah bangsa, tetapi justru diberi jabatan dengan gaji fantastis.

“Tidak semua yang berjuang untuk perbaiki bangsanya untuk dapatkan jabatan. Justru banyak tukang maki-maki dan pemecah belah bangsa yang diberikan jabatan dengan gaji dari uang rakyat yang bisa mencapai Rp milyaran rupiah per bulan,” tulis Said Didu.

Ia kemudian mempertanyakan makna ‘berkeringat’ yang dimaksud Prabowo. “Apakah arti berkeringat adalah menjilat setelah memaki-maki, memecah belah bangsa, bahkan korupsi?” ujarnya.

Pernyataan Said Didu ini muncul usai Prabowo, dalam sebuah pidato, menyampaikan bahwa ada pihak yang tak ikut berjuang namun ingin masuk kabinet. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Istana terkait sindiran tersebut.

Yusuf Wicaksono

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie