HARIAN NEGERI, Jakarta – PT Pertamina (Persero) berkolaborasi dengan PT Pindad meluncurkan teknologi ultrasonik inspeksi pipa migas pertama di Indonesia bernama ILI UT (In-Line Inspection Intelligence Pigging Ultrasonic Tool). Perangkat intelligent pigging berbasis ultrasonik ini mampu melakukan inspeksi internal pipa migas secara presisi.
Peluncuran berlangsung di Warehouse Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Merak, Banten, dalam gelaran Technology Exhibition. Hadir dalam peresmian tersebut Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza, Direktur Utama PT Elnusa Tbk (ELSA) Bachtiar Soeria Atmadja, serta Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa.
Dirut Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut kehadiran ILI UT sebagai bukti nyata kolaborasi anak bangsa.
“Pertamina bangga bisa berinovasi bersama putra-putra terbaik bangsa, termasuk Pindad. Teknologi ini mencerminkan semangat mengisi kemerdekaan dengan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Wakil Dirut Pertamina, Oki Muraza, menambahkan inovasi Merah Putih menjadi kunci peningkatan produksi migas nasional sekaligus mendukung Asta Cita pemerintah.
“Sejumlah inovasi sudah diuji lapangan dengan hasil signifikan, misalnya peningkatan produksi hingga tiga kali lipat di beberapa sumur. Harapannya, teknologi Merah Putih memperkuat posisi Pertamina bukan hanya sebagai operator, tapi juga produsen teknologi energi,” jelasnya.
Dirut Pindad, Sigit P. Santosa, menegaskan bahwa sinergi BUMN ini telah menghasilkan produk berkelas dunia.
“Kerja sama ini adalah milestone penting yang membuktikan sinergi BUMN tidak berhenti di MoU, tapi nyata menghasilkan produk. Pindad berkomitmen mendukung Pertamina dan Elnusa agar mandiri dari teknologi asing,” tegasnya.
Sementara itu, Dirut Elnusa, Bahtiar Soeria Atmadja, menilai inovasi ini sebagai tonggak penting dalam kemandirian teknologi migas nasional.
“Peluncuran ini mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), memperkuat ketahanan energi nasional, serta menunjukkan kolaborasi strategis antara industri, pemerintah, dan anak bangsa,” katanya.
Peluncuran ILI UT menjadi sejarah baru karena merupakan produk pertama di Indonesia yang sepenuhnya dirancang melalui sinergi BUMN di sektor energi dan pertahanan. Kehadirannya diharapkan mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, dengan sensor ultrasonik canggih yang mampu mendeteksi cacat internal maupun eksternal pipa migas.
Pertamina sebagai pemimpin transisi energi menegaskan komitmennya dalam mendukung target net zero emission 2060melalui inovasi yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) serta penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami