HARIAN NEGERI, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta terus menggerakkan program bedah rumah tidak layak huni (RTLH) melalui sinergi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan gotong royong masyarakat. Salah satunya dilakukan di wilayah Rejowinangun dan Purbayan, Minggu (10/8/2025), untuk mewujudkan hunian sehat dan layak bagi warga kurang mampu.
Di Rejowinangun, perbaikan difokuskan pada rumah milik Joyo Setomo di RT 8 RW 3 Gedong Kuning, yang atapnya bocor, lantainya hanya diplester, serta kamar tidur berdekatan dengan kamar mandi tanpa sekat memadai. Sementara di Purbayan, bantuan diberikan kepada rumah Rukimin dan Sugeng Riyanto di RT 054 RW 13 yang mengalami kerusakan pada bagian atap yang melorot dan sebagian rusak.
Setiap rumah menerima bantuan CSR dari Pamella senilai Rp20 juta, ditambah suplai semen dari Anis Co Group dan sumbangan swadaya warga. Pegawai negeri sipil (PNS) dari Dinas Pariwisata dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Yogyakarta juga turun langsung memberikan bantuan semen dan tenaga.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan program ini menjadi solusi percepatan rehabilitasi rumah warga yang masuk daftar antrean RTLH.
“Kalau menunggu antrean, prosesnya lama. Dengan CSR dan gotong royong ini, perbaikan bisa cepat dilakukan,” ujarnya saat meninjau lokasi.
Hasto mengucapkan terima kasih kepada Supermarket Pamella, Anis Co Group, serta para PNS yang turut menyumbang dan bekerja di lapangan. Kehadiran aparatur pemerintah, katanya, tidak sekadar memberi bantuan fisik, tetapi juga menumbuhkan empati.
“Yang paling penting adalah para PNS turun langsung, melihat kondisi rumah warga, agar rasa kepedulian sosial dan kualitas pelayanan semakin meningkat,” terangnya.
Di Purbayan, Hasto mengapresiasi panitia yang mengalokasikan dana CSR untuk satu RTLH menjadi dua rumah, ditambah dukungan swadaya masyarakat setempat. Ia juga mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah sebelum diangkut.
“Ada program Mas Jos atau Masyarakat Jogja Olah Sampah. Harapannya volume sampah di depo bisa berkurang,” tambahnya.
Asmuni, ahli waris rumah di Rejowinangun, mengaku lega atas bantuan tersebut.
“Ini rumah peninggalan keluarga, kondisinya kurang layak. Atap masih banyak yang bocor. Terima kasih kepada Pemkot Yogyakarta, Pamella, dan semua pihak yang membantu,” ungkapnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami