__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta kembali melanjutkan program bedah rumah warga tidak layak huni (RTLH), sebuah inisiatif sosial yang rutin dilakukan setiap akhir pekan sejak Februari lalu. Pada minggu kedua Juli ini, kegiatan menyasar dua lokasi: rumah milik Putrini di RW 02 Tegal Lempuyangan, Kelurahan Bausasran, dan rumah milik Sumargono di RT 21 RW 07 Kelurahan Prawirodirjan.

Kedua rumah yang mendapat bantuan tersebut sebelumnya berada dalam kondisi memprihatinkan,atap nyaris roboh, dinding kayu yang telah rapuh, serta lingkungan rumah yang kumuh dan tidak layak huni.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bersama Wakil Wali Kota Wawan Harmawan, anggota DPRD, perwakilan perangkat daerah, BPD DIY, Baznas, serta warga dan komunitas setempat terjun langsung memimpin kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian bersama.

Yang menarik, menurut Hasto, program ini dijalankan tanpa mengandalkan anggaran dari APBD, melainkan murni hasil gotong royong masyarakat.

"Inilah kekuatan dari semangat kebersamaan. Semua bisa terwujud karena partisipasi warga, komunitas, dan lembaga seperti Baznas, BPD DIY, Takmir Masjid, hingga Ershi Polri Angkatan 2001 dan Anis Co Grup," ungkap Hasto.

Ia menggambarkan kondisi rumah Sumargono, seorang pengangkut sampah berusia 61 tahun, yang sempit dan kurang layak. Dengan lebar hanya 2,75 meter dan panjang 6 meter, rumah tersebut memiliki satu ruangan multifungsi sebagai tempat tidur dan ruang tamu, serta dapur yang tidak tertata dan kurang higienis.

"Di atas dapur itu bahkan dibuat kamar kecil tambahan. Dengan kondisi seperti ini, sangat penting untuk segera diperbaiki agar menjadi tempat tinggal yang lebih layak dan sehat," jelasnya.

Lebih dari sekadar memperbaiki bangunan, menurut Hasto, program bedah rumah juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Tempat tinggal yang bersih dan sehat diyakini mampu mencegah penyebaran penyakit serta menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan aman.

"Mari kita tumbuhkan rasa peduli. Gotong royong harus terus digerakkan, agar tak ada lagi tetangga kita yang tinggal di tempat yang tidak layak," ajaknya.

Sementara itu, Sumargono mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas perhatian yang ia terima.

"Alhamdulillah, senang sekali rumah saya akan diperbaiki. Semoga setelah ini bisa tinggal lebih nyaman. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu, saya sangat bersyukur," tutur Sumargono, dengan mata berkaca-kaca.

Gusti Rian Saputra

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie