__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Iran — Ledakan dahsyat dan kebakaran hebat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaei di Iran Selatan pada Sabtu (26/4/2025), menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai lebih dari 750 lainnya, menurut laporan resmi pada Minggu (27/4/2025).

Pelabuhan strategis yang terletak di dekat Bandar Abbas itu diketahui menerima pengiriman bahan kimia berbahaya, termasuk bahan bakar padat untuk rudal balistik, dari China sejak Maret lalu. Meski demikian, otoritas Iran belum secara resmi mengonfirmasi hubungan ledakan dengan pengiriman tersebut.

Insiden ini terjadi bertepatan dengan putaran ketiga perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat di Oman. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebelumnya menyatakan bahwa layanan keamanan dalam negeri berada dalam siaga tinggi mengingat potensi upaya sabotase.

Menurut perusahaan keamanan swasta Ambrey, ledakan diduga dipicu oleh penanganan yang tidak tepat terhadap bahan bakar roket natrium perklorat. Data pelacakan kapal menunjukkan bahwa kiriman bahan kimia itu tiba di pelabuhan pada Maret 2025.

Sampai kini, Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait penyebab pasti ledakan. Kementerian Dalam Negeri mengumumkan telah membuka penyelidikan menyeluruh atas insiden ini. Presiden Iran Masoud Pezeshkian turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

Pelabuhan Shahid Rajaei sebelumnya juga pernah menjadi target serangan siber pada tahun 2020, yang dikaitkan dengan ketegangan regional antara Iran dan Israel.

Sebagai informasi, pelabuhan ini berlokasi di provinsi Hormozgan, berjarak sekitar 1.050 km dari Teheran, dan berperan penting dalam jalur perdagangan energi dunia melalui Selat Hormuz.

Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie