__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Meski LG Energy Solution (LGES) memutuskan hengkang dari proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) dalam skema Indonesia Grand Package, analis menilai prospek bisnis nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tetap kuat ke depannya.

Dikutip dalam portal antaranews.com, Andhika Audrey, analis Panin Sekuritas, menyatakan hilirisasi baterai EV masih menjadi peluang strategis bagi Antam sebagai pemasok bijih nikel limonit. "Kerja sama dengan Ningbo CBL, anak usaha CATL produsen baterai terbesar dunia, tetap berjalan," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/4).

Panin Sekuritas bahkan meningkatkan target harga saham ANTM dari Rp1.700 menjadi Rp2.300, didorong oleh prospek positif sektor emas dan nikel. "Mulai 2025, Antam akan mendapat pasokan 30 ton emas dari Freeport dengan struktur biaya lebih efisien," jelas Andhika.

Bisman Bakhtiar dari Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) mengakui mundurnya LG memang disayangkan, namun tidak mengubah fundamental proyek. "Ini dinamika bisnis biasa. Yang penting Indonesia punya cadangan nikel terbesar dunia sebagai modal utama," tegasnya.

Pemerintah melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan proyek senilai US$9,8 miliar ini tetap berjalan sesuai rencana. "LG digantikan mitra strategis dari Tiongkok, Huayou, bersama BUMN kita," jelas Bahlil.

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie