HARIAN NEGERI - HalSel, 7 Agustus 2025, Ketua Bidang Humas Ikatan Pelajar Mahasiswa Busua (IPMB), M. Riski Sahrani, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Kayoa Barat atas partisipasi dan semangat kolektif dalam menyambut peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80. 

Riski Sahrani, secara khusus menyoroti peran pelajar asal Desa Busua yang tergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat kecamatan sebagai bukti hidupnya semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.

“Kami bangga kepada adik-adik pelajar dari Busua yang telah tampil membanggakan sebagai bagian dari Paskibra. Ini menjadi tanda bahwa semangat merdeka itu tumbuh di dada pelajar, meski tidak didukung penuh oleh struktur pemerintahan di tingkat desa,” tegas Riski, kepada tim HARIANNEGERI.News, Kamis (7/8/2025).

Namun dalam pernyataan terbuka yang disampaikannya, Riski menyebut, isu moral dan korupsi bukan hanya persoalan individu, melainkan cerminan dari rusaknya tata kelola dan lemahnya integritas pemerintah desa. Ia mempertanyakan komitmen etika dan tanggung jawab sosial dari aparat desa yang seharusnya menjadi contoh bagi generasi muda.

“Bagaimana mungkin kita bicara kemerdekaan jika masyarakat masih dijajah oleh kepentingan pribadi aparatnya sendiri? Kasus VCS bukan hanya soal aib, tapi soal mental kepemimpinan. Sementara dugaan penyelewengan dana desa adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah rakyat,” lanjutnya.

Sebagai penutup, ia mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, aparat desa, dan pemuda/pelajar, untuk menjadikan 17 Agustus bukan hanya sebagai simbol bendera di tiang tinggi, tetapi juga sebagai panggilan untuk memperbaiki nilai dan arah kepemimpinan lokal.

“Kemerdekaan sejati adalah ketika rakyat tidak lagi takut bicara, tidak lagi dibungkam oleh kekuasaan, dan tidak lagi dikhianati oleh pemimpinnya sendiri,” tutupnya.