HARIAN NEGERI - Manado, Jum'at (31/10/2025), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado menegaskan peran aktifnya dalam penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan. UNSRAT juga mendelegasikan Ketua Umum Pimpinan Wilayah Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) Sulawesi Utara (SULUT), Samsul Muarif Manumpil, untuk Kongres PMMBN di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, 25-29 Oktober 2025.
Samsul Muarif Manumpil memimpin delegasi Sulawesi Utara yang didampingi oleh Najaf Haikal Neno dari UNSRAT, serta Hafidz Muslim Panu dari Universitas Negeri Manado (UNIMA).
Dalam Kongres yang diinisiasi oleh Kementerian Agama RI ini, Samsul Muarif Manumpil menjadi salah satu delegasi yang menyampaikan pandangan, fokus pada integrasi kearifan lokal Sulut ke dalam gerakan mahasiswa nasional. Ia secara khusus menyoroti dan membawa dua nilai luhur:
- Sitou Timou Tumou Tou: Manusia yang memanusiakan manusia
- Torang Samua Basudara: Kita semua bersaudara.
Samsul menjelaskan bahwa dua falsafah ini merupakan modal sosial yang kuat dalam konteks moderasi beragama dan bela negara.
“Forum Moderasi Beragama dan Bela Negara ini bukan hanya sekadar forum formal. Ini adalah langkah konkret untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang mampu menjaga kedaulatan negara serta menciptakan masyarakat yang harmonis, rukun, dan damai,” ujar Samsul.
Samsul menegaskan bahwa semangat persaudaraan universal yang diusung oleh 'Torang Samua Basudara' sangat relevan untuk memerangi intoleransi dan radikalisme. Sementara 'Sitou Timou Tumou Tou' menjadi prinsip dasar dalam mewujudkan pemahaman keagamaan yang moderat dan humanis. Kedua nilai luhur ini, menurutnya, selaras dengan tujuan utama PMMBN.
“Di Sulawesi Utara mempunya 2 nilai luhur persaudaraan yang universal, yaitu ‘Torang Samua Basudara dan Sitou Timou Tumou Tou’ dimana 2 nilai luhur tersebut sangat relevan dengan saat ini, terlebih 2 nilai luhur tersebut selaras dengan tujuan utama PMMBN,” tambahnya dengan tegas.
Kehadiran delegasi UNSRAT dan Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Samsul Muarif Manumpil menandakan komitmen perguruan tinggi di daerah tersebut untuk terlibat aktif dalam isu-isu strategis nasional.
Setelah kongres, Samsul berharap dapat mengimplementasikan hasil diskusi melalui program yang lebih terstruktur di wilayah Sulawesi Utara, menjadikan daerah tersebut sebagai percontohan nyata bagaimana nilai-nilai kearifan lokal dapat menjadi fondasi kokoh bagi moderasi beragama dan persatuan bangsa.
“Semoga setelah Kongres ini, semua peserta dapat mengimplementasikan di daerah masing-masing, terlebih khusus saya dapat memberikan untuk Sulawesi Utara, yang dimana dapat menjadikan provinsi percontohan nyata bagaimana nilai-nilai kearifan lokal dapat menjadi fondasi kokoh bagi moderasi beragama dan persatuan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami