HARIAN NEGERI, Yogyakarta – Berdasarkan laporan yang dikutip dari CNBC oleh Hugh Son, saham bank-bank besar AS mengalami lonjakan pada perdagangan Kamis setelah Federal Reserve merilis parameter untuk uji stres industri tahunannya yang menunjukkan dampak ekonomi yang lebih ringan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dalam uji stres 2025 yang lebih "ramah", guncangan hipotetis yang menguji ketahanan bank-bank terhadap resesi disimulasikan dengan tingkat pengangguran yang melonjak hingga 10% dan penurunan harga rumah sebesar 33%. Namun, dibandingkan dengan uji stres sebelumnya, perubahan ini menunjukkan penurunan yang lebih kecil dalam nilai saham dan real estat, menurut Jason Goldberg dari Barclays dalam catatan yang dirilis pada hari yang sama.
Goldberg menyatakan, "Skenario uji stres 2025 lebih mudah dibandingkan dua tahun terakhir," menambahkannya bahwa meskipun ujian ini tetap menantang, parameter yang lebih ringan membuat tantangan bagi bank-bank besar menjadi lebih terkelola.
Federal Reserve juga mengungkapkan rencana untuk meningkatkan transparansi dalam model uji stres ini dengan tujuan mengurangi volatilitas hasil dan membuatnya lebih mudah diprediksi, menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan pada hari Rabu setelah penutupan pasar reguler.
Saham-saham bank besar langsung merespons positif kebijakan ini. Citigroup melonjak 2,9%, sementara Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan Bank of America masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 1,5%. Indeks Bank KBW bahkan mencatatkan kenaikan 1,2%, lebih tinggi dari kenaikan 0,9% yang tercatat pada S&P Regional Banking ETF.
Keputusan Federal Reserve untuk memperkenalkan uji stres yang lebih ringan ini semakin memperkuat argumen bahwa bank-bank besar AS akan mendapatkan rezim regulasi yang lebih bersahabat di bawah pemerintahan saat ini. Sejak krisis keuangan 2008, bank-bank besar diwajibkan menjalani ujian tahunan untuk menguji kemampuan mereka bertahan dari resesi berat sambil tetap mampu memberikan pinjaman.
Namun, bank-bank ini telah lama mengeluhkan kurangnya transparansi dan keadilan dalam pelaksanaan uji stres. Pada bulan Desember, beberapa kelompok perdagangan industri bahkan menggugat Federal Reserve terkait masalah ini.
Dengan memperkenalkan skenario uji stres yang lebih mudah, analisis menunjukkan bahwa bank-bank besar kemungkinan akan dapat menurunkan cadangan modal yang lebih kecil pada akhir tahun ini. Ebrahim Poonawala, analis dari Bank of America, dalam catatannya mengungkapkan bahwa pergeseran ini memperkuat keyakinan bahwa bank-bank besar akan mulai melihat keringanan dalam persyaratan modal regulasi.
Poonawala menyatakan, “Skenario uji stres 2025, yang lebih baik dibandingkan tahun lalu, meningkatkan keyakinan kami bahwa bank akan mulai melihat keringanan pada persyaratan modal regulasi,” lanjutnya, “terutama dengan ekspektasi kami terhadap peralihan menuju rezim regulasi yang lebih seimbang dan transparan.”
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami