__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Tokoh pemuda Kabupaten Banyuasin, Panji AL-Fatih, melontarkan kritik tajam terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Banyuasin atas masih minimnya pemerataan akses air bersih di wilayah Banyuasin, khususnya di pusat kota Pangkalan Balai dan wilayah-wilayah kecamatan besar seperti Talang Kelapa, Kenten, Sembawa, hingga daerah-daerah terpencil seperti Desa Taja Mulya Kecamatan Betung dan wilayah perairan lainnya.

Panji mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat yang hingga kini masih kesulitan mendapatkan air bersih secara merata dan rutin.

“Saya sempat berbincang dengan ibu-ibu di Perumahan Bukit Indah, Pangkalan Balai. Mereka mengaku air PDAM hanya mengalir setiap lima hari sekali. Bahkan sebelumnya bisa sampai sepuluh hari sekali. Ini kan masalah klasik yang terus berulang,” ujar Panji kepada hariannegeri.com, Kamis (24/4/2025).

Ia mempertanyakan efektivitas penggunaan dana hibah miliaran rupiah yang pernah digelontorkan pemerintah untuk PDAM Tirta Betuah.

“Kita ini daerah sungai yang airnya sangat melimpah. Tapi kenapa masalah air bersih tidak kunjung tuntas?” tambahnya.

Menurut Panji, hal ini menjadi tantangan besar bagi Direktur PDAM Tirta Betuah yang baru. Ia berharap kehadiran direktur baru tidak hanya sebatas formalitas atau pencitraan, tetapi mampu memberikan solusi nyata.

“Jika masalah air bersih bisa diselesaikan, maka itu akan menjadi legacy yang membanggakan bagi masyarakat Banyuasin,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan terhadap kritik.

“Jangan tendensius terhadap kritik. Kritik itu untuk mengingatkan bahwa masyarakat Banyuasin sedang menunggu kinerja terbaik dari kalian. Dan kami, para tokoh pemuda serta masyarakat, akan terus mengawasi,” tutup Panji.

Yusuf Wicaksono

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie