__temp__ __location__

Aimas : Hujan deras yang melanda Sorong dan sejumlah kawasan di Papua Barat Daya beberapa pekan yang mengakibatkan banjir juga menjadi penyebab retaknya tanggul sungai Mariat di SP 2, retaknya tanggul yang sedang dikerjakan ini juga berdampak terhadap meluapnya air sungai Mariat hingga banjir ke permukiman warga secara merata di Aimas hingga Mariat. Retaknya tanggul hingga mengakibatkan banjir ini kemudian dituding sejumlah pihak karena Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat acuh dan tidak peduli sehingga masyarakat pun memberikan penilaian negatif terhadap BWS Papua Barat.

Kepala BWS Papua Barat, Wempy Nauw menegaskan pihaknya tidak menutup mata atas musibah banjir maupun retaknya tanggul sungai Mariat, setelah kejadian tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum melalui sejumlah Direktur mendatangi Sorong untuk meninjau langsung musibah yang terjadi dan selanjutnya karena adanya surat pemberitahuan perbelakuan bencana banjir dimaksud, Kementerian langsung menetapkan penanganan secara intensif terhadap tanggul sungai Mariat.

stm2
 

"Hujan pada saat malam itu sangat deras, dan itu diluar kendali kami, curah hujan deras tersebut berakibat pada retaknya tanggul yang sedang dalam proses pemeliharaan, sebab usia pengerjaan pemeliharaan belum mencapai 28 hari sesuai dengan kondisi pengerjaan yang kami lakukan, setelah kejadian bencana banjir dimaksud, pihak Kementerian pekerjaan umum melalui Balai langsung diberi perintah dan tanggung jawab untuk segera melakukan langkah perbaikan sebagai bentuk tanggap darurat atas terjadinya musibah banjir tersebut" kata Wempy Nauw.

"Bapak Menteri Pekerjaan Umum juga sudah memerintahkan 2 Direktur untuk menijau langsung bencana bersama kami didaerah, kami juga sudah melakukan meninjau langsung disejumlah titik sungai di Kabupaten Sorong yang sempat meluap karena intensitas hujan deras yang terjadi di Sorong" lanjut Wempy Nauw.

stm4
 

Wempy Nauw menegaskan tanggung yang sedang dikerjakan bukan merupakan pekerjaan baru, melainkan merupakan kegiatan pemeliharaan berkala sebagai bentuk mempertahankan dan menjaga nilai aset milik negara.

Anang Kurniawan

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie