__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Suasana khidmat dan penuh persaudaraan terasa kuat di Masjid Agung Kota Kediri saat Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) dan Forum Silaturahmi Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (FOSIMAPAI) menggelar acara doa dan istigosah bersama, Jum'at (5/6/2025).

Acara ini menjadi sebuah manifestasi nyata dari sinergi lintas sektor, yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) bersama para tokoh penting dari unsur pemerintah, TNI, Polri, dan akademisi.

Kehadiran perwakilan SEMMI, yang diwakili langsung oleh Ketua Umum Adham Hakam Amrulloh, mendapat sambutan hangat. Ia datang sebagai representasi pemuda yang memiliki ketulusan dan kepedulian mendalam terhadap masa depan Kediri.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, Kepala Staf Kodim 0809 Yuliadi Purnomo, Wakapolresta Kediri Rizal Ardhianto, dan perwakilan Bakesbangpol. Turut hadir pula Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha, serta perwakilan dari ormas kepemudaan seperti HMI, PMII, SAPMA PP, IMM, KNPI dan lain sebagainya.

Pesan Kolaborasi dan Restorasi Sosial dari Adham Hakam Amrulloh

Dalam kesempatan tersebut, Adham menyampaikan pesan yang kuat dan mendalam mengenai pentingnya kolaborasi dan restorasi sosial. Menurutnya, kolaborasi bukan hanya sekadar bekerja sama, melainkan sebuah aksi nyata untuk menyatukan perbedaan dan membangun kekuatan kolektif. Ia menegaskan, dalam konteks Kediri, kolaborasi harus menjadi landasan utama bagi setiap gerakan kemasyarakatan.

“Kehadiran kami di sini adalah wujud nyata ketulusan dari hati sebagai seorang warga Kediri. Kami meyakini, tantangan yang kita hadapi saat ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Diperlukan uluran tangan dari seluruh elemen, baik pemerintah, aparat keamanan, akademisi, hingga seluruh organisasi kepemudaan. Kolaborasi adalah jembatan yang menghubungkan kita semua untuk mencapai tujuan bersama,” ujar Adham.

Lebih lanjut, ia menjabarkan konsep restorasi sosial, yaitu sebuah gerakan untuk mengembalikan nilai-nilai luhur dan esensi kemanusiaan yang mulai memudar. Menurutnya, restorasi sosial mencakup perbaikan moral, penegakan etika, dan pemulihan tatanan sosial yang adil dan beradab. Ia menekankan bahwa ini adalah langkah krusial untuk mewujudkan

"Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur,” atau sebuah negeri yang makmur, adil, dan senantiasa diberkahi.

Pesan Persatuan dari Tokoh Pemerintah dan Akademisi

Wakil Wali Kota Kediri, Qowimuddin Thoha, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pemuda yang telah menginisiasi kegiatan ini. Ia menekankan bahwa peran pemuda sangat vital dalam membangun kota.

“Kami, dari Pemerintah Kota, tidak akan pernah lelah mendukung setiap gerakan kebaikan yang lahir dari inisiatif masyarakat, terutama dari kalangan pemuda. Kolaborasi yang terjalin malam ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah, aparat, dan seluruh elemen masyarakat adalah kunci untuk menciptakan stabilitas dan kemajuan,” tegas Qowimuddin Thoha.

Acara ini semakin berbobot dengan kehadiran Rektor UIN Syaikh Wasil Kediri, Wahidul Anam, yang memberikan ceramah kebangsaan. Ia menekankan bahwa nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan tidak bisa dipisahkan. Keduanya adalah dua sisi mata uang yang harus saling melengkapi untuk menciptakan masyarakat yang religius sekaligus patriotis.

“Sebagai umat beragama, kita diwajibkan untuk mencintai tanah air. Doa bersama malam ini adalah cerminan dari kecintaan kita kepada Kediri dan Indonesia. Dengan bersatu dalam doa, kita tidak hanya memohon berkah, tetapi juga memperkuat ikatan persaudaraan yang menjadi pondasi utama negara ini,” tutur Wahidul Anam.

Acara yang berlangsung penuh khidmat ini diakhiri dengan doa bersama, menandai komitmen kolektif para tokoh dan pemuda Kediri untuk terus berkolaborasi, membangun, dan merestorasi tatanan sosial demi masa depan yang lebih baik. 

Kehadiran Adham Hakam Amrulloh dan pesan-pesan yang disampaikannya menegaskan posisi SEMMI Kediri Raya sebagai salah satu motor penggerak perubahan yang visioner di wilayah ini.

Yusuf Wicaksono

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie