HARIAN NEGERI, Jakarta – Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan Hamas telah memberikan tanggapan positif terhadap proposal gencatan senjata terbaru, namun masih menunggu respons dari Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengonfirmasi bahwa Qatar dan Mesir telah menerima jawaban dari Hamas atas proposal yang bertujuan mencapai kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri perang di Gaza.
Dalam konferensi pers di Doha, al-Ansari menjelaskan proposal itu mencakup gencatan senjata sementara selama 60 hari, pertukaran tawanan dan tahanan, reposisi pasukan Israel di Gaza, serta peningkatan aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Menurutnya, proposal ini “hampir identik” dengan rancangan yang diajukan utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff. Meski demikian, Israel hingga kini belum menyampaikan sikap resminya. “Hampir 98 persen dari apa yang telah disepakati oleh Israel tercantum dalam proposal terbaru ini,” ujar al-Ansari.
Ia menambahkan, negosiasi masih berlangsung dan tidak ada kerangka waktu kapan Israel akan memberikan tanggapan. “Yang penting adalah mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak, baik secara lisan maupun substansi. Kita berada di momen kemanusiaan yang sangat menentukan,” katanya.
Al-Ansari menegaskan Qatar, bersama Mesir dan negara-negara lain termasuk Amerika Serikat, akan terus mendorong tercapainya gencatan senjata. Namun ia mengingatkan situasi masih rapuh. “Positif, tetapi tidak terlalu optimis,” ujarnya.
“Saya tidak terbiasa terlalu optimistis tanpa fakta yang jelas. Kami mendapat respons positif dari Hamas, hampir seluruhnya sesuai dengan yang sebelumnya disetujui Israel. Namun, karena belum ada tanggapan dari Israel, kami tidak bisa menyebutnya terobosan,” pungkasnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami