MENTRA ─ Koordinator Pusat Korps PII Wati (Korpus PII Wati) menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-59 pada Minggu (30/07) di Grand Cemara Hotel, Jakarta Pusat dengan mengusung tema “PII Wati terdepan dalam Gerakan Merdeka Perempuan Menuju Indonesia Adil dan Sejahtera ,”
Dalam laporan kegiatannya, Ketua Pelaksana, Hilda Nurazizah mengatakan bahwa setiap tahun, kegiatan Harlah PII wati menjadi momentum yang sangat berharga untuk terus mengukur diri sejauh mana peran dan pengaruh kami dalam mengawal p emberdayaan perempuan dan anak.
“Dalam tagline yang dibawa oleh Korp s PII Wati Merdeka Berkiprah kami menafsirkan pentingnya spirit kekuatan peranan perempuan dalam berbagai sektor. Harlah PII Wati ke – 59 ini ditampilkan dalam tema “PII Wati terdepan dalam gerakan merdeka perempuan untuk Indonesia adil dan sejahtera , ” pungkasnya.
Kegiatan Harlah kaili ini menampilkan Women Economic Bootcamp, Beauty Class dan puncaknya refleksi Harlah dialog lintas generasi filosofi gerakan PII Wati dari masa ke masa.
Selain itu, pidato Ketua Korpus PII Wati, Rohayati menyorot b erbagai masalah dalam pemenuhan hak-hak anak, utamanya hak untuk mendapatkan perlindungan. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu refleksi pada momentum Hari Anak Nasional yang baru saja diperingati pada 23 Juli lalu yang dilakukan PII Wati.
“Ketika manisnya retorika dan wacana hak-hak anak, pada tahun 2019 ada 11.057 kasus anak mengalami kekerasan, 2020 meningkat menjadi 11.278 kasus, 2021 sebanyak 14.517 kasus dan mengalami kenaikan yang signifikan di tahun 2022 mencapai 16.106 kasus ,” ungkap Rohayati.
Di peringatan hari lahirnya yang ke-59, PII Wati berkomitmen membersamai negara dalam menyelamatkan generasi. Bahwa PII Wati hadir untuk negara, untuk menyelamatkan anak-anak dan perempuan ditengah badai problematika generasi saat ini, lanjut dia.
Sementara, Ketua Umum PB PII, Abdul Kohar Ruslan menyampaikan peranan PII Wati, bahwa keberadaan perempuan dan perannya di era sekarang menjadi dinamisator kehidupan.
Top Story
Ikuti kami