__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Yogyakarta - Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta bersama komunitas Pamerti Code menggelar kegiatan “Memetri Kali, Raket Rasa” di Taman Jetis Pasiraman, RW 08 Cokrokusuman, Minggu (20/7). Kegiatan ini menggabungkan aksi bersih sungai, edukasi lingkungan, dan kolaborasi masyarakat sebagai upaya meningkatkan kepedulian terhadap ekosistem Sungai Code.

“Memetri Kali” yang berarti merawat sungai, dipadukan dengan “Raket Rasa” atau mempererat empati, menjadi simbol kolaborasi antara generasi muda dan masyarakat untuk menghidupkan kembali kesadaran akan pentingnya sungai sebagai nadi kehidupan.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari mahasiswa dan tokoh masyarakat. Koordinator PKM–PM menegaskan bahwa agenda ini bukan sebatas selebrasi, melainkan bagian dari upaya panjang membangun kepedulian dan keterlibatan masyarakat melalui pendekatan edukatif dan partisipatif.

Dalam acara diskusi inspiratif tersebut, salah satu pembicara menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian Sungai Code. "Kami ingin masyarakat tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi menjadi pelaku utama dalam menjaga kelestarian Sungai Code," ujarnya. Diskusi ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai instansi, antara lain Teguh (Kasi ODTW Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta), Iryawan (Tata Usaha Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup), Heru Sukoco, M.Pd. (dosen pendamping PKM UNY), serta Ir. Kartika Aryani (Manajer Hotel Alila Solo). Kehadiran mereka memberikan perspektif beragam dalam upaya pelestarian sungai tersebut.

Rangkaian kegiatan berlangsung padat dan bermakna. Mulai dari aksi bersih sungai, edukasi pelestarian lingkungan, penyerahan bibit tanaman hias untuk taman, hingga diskusi terbuka soal tantangan ekosistem sungai di tengah pesatnya alih fungsi lahan dan pencemaran.

Partisipasi warga lintas usia menjadikan diskusi terasa hidup. Pengelola Kampung Wisata Cokrodiningratan juga ambil bagian, berbagi cerita tentang jerih payah mereka menjaga Sungai Code agar tetap lestari dan menjadi bagian dari identitas lokal.

Tak kalah menarik, mahasiswa UNY memperkenalkan program andalan mereka yang berhasil didanai melalui ABDIDAYA ORMAWA 2025, yaitu Digicode, sebuah sekolah digital sungai. Program ini dirancang sebagai wadah pembelajaran interaktif berbasis literasi digital agar masyarakat makin memahami fungsi dan nilai ekologis Sungai Code.

“Digicode bukan sekadar aplikasi atau konten edukasi, tapi jembatan pengetahuan yang bisa menumbuhkan cinta dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar salah satu mahasiswa.

Puncak acara ditandai dengan penyerahan simbolis bibit tanaman dari mahasiswa kepada pengelola Taman Robin dan komunitas Teras Hijau, sebagai penanda komitmen bersama merawat sungai secara berkelanjutan.

“Memetri Kali, Raket Rasa” bukan hanya tema kegiatan, melainkan sebuah seruan moral untuk mengajak setiap warga menjadikan sungai sebagai sahabat, bukan korban dari kelalaian manusia. Kolaborasi antara mahasiswa dan warga ini menjadi bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tindakan kecil, dilakukan bersama, dan digerakkan oleh rasa.

Gusti Rian Saputra

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie