__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Korps PII Wati memperingati hari lahir ke-61 dengan mengangkat tema “PII Wati Ruang Bertumbuh: Merancang Kebijakan Pendidikan Inklusif dan Responsif Gender untuk Perlindungan Pelajar Putri dari Bahaya Kejahatan Seksual”, sebagai bentuk refleksi dan seruan perjuangan bagi seluruh pelajar putri di Indonesia untuk menjadi agen perubahan dalam isu keadilan, perlindungan, dan pemberdayaan perempuan dan anak.

Acara yang digelar secara online pada Kamis (31/7/2025) ini menegaskan kembali komitmen organisasi dalam membela hak-hak perempuan, khususnya pelajar putri, serta menyerukan pentingnya peran perempuan dalam perjuangan keumatan dan kebangsaan.

Dalam pidatonya, Ketua Koordinator Pusat Korps PII Wati Rohayati menyampaikan penghormatan mendalam kepada para ibu dan perempuan pejuang Palestina yang terus berada di garda terdepan dalam mempertahankan hak hidup dan kemerdekaan.

"Di tengah bara perang, mereka adalah rumah bagi cinta yang tak pernah padam," ungkapnya.

Peringatan hari lahir ini juga menjadi momentum untuk mengenang jasa para pahlawan perempuan Indonesia yang telah berjuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. PII Wati memberikan apresiasi khusus kepada para ibu se-Indonesia atas peran dan pengorbanannya dalam membentuk karakter anak-anak bangsa.

Selama lebih dari enam dekade, Korps PII Wati telah menjadi wadah perjuangan pelajar putri dalam memperjuangkan hak pendidikan, perlindungan, dan kesetaraan.

Dengan semangat dakwah dan kepemimpinan, PII Wati terus menyuarakan keadilan melalui berbagai ruang: tulisan, orasi, dan aksi nyata di masyarakat.

Namun, di tengah capaian tersebut, Ketua Koordinator Pusat Korps PII Wati menyoroti masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU), kasus kekerasan fisik, psikologis, dan seksual terus meningkat setiap tahunnya.

"Fakta ini adalah alarm sosial yang mendesak untuk diatasi bersama. Korps PII Wati memandang pentingnya upaya kolaboratif dan terukur dari berbagai pihak dalam menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak," tegasnya.

Korps PII Wati berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan pelajar putri, dengan jaringan kader yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai kekuatan strategis untuk terjun langsung ke masyarakat.

Organisasi ini percaya bahwa pelajar putri bukan sekadar objek pendidikan, melainkan agen perubahan yang siap menjadi pemimpin dalam agenda perlawanan terhadap segala bentuk kejahatan dan ketidakadilan.

"Peringatan ke-61 tahun ini kami jadikan sebagai deklarasi kesiapan seluruh kader putri PII Wati se-Indonesia untuk memimpin perlawanan terhadap kekerasan dan kejahatan yang masih membelenggu perempuan dan anak," tutup pidato tersebut.

Dengan semangat juang dan keteguhan dalam dakwah, Korps PII Wati menyatakan siap melangkah menuju masa depan yang lebih adil dan bermartabat bagi seluruh perempuan Indonesia.

Yusuf Wicaksono

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie