Oleh : Muhamad Kendy, Hamidullah Mahmud
Magister Manajemen Dakwah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Pengertian pengorganisasian dalam kamus bahasa arab disebut dengan istilah التنظيم asal katanya dari نظم – ينظم artinya mengatur. Selain itu kata صَ فُّ – يصَ فُّ – صَ فاّ artinya antri, berbaris, berjajar, mengatur, menyusun, teratur, tersusun. Adapun istilah pengorganisasian yg terletak didalam Al Qur`an dapat dikaji melalui istilah kalimat صَ فاّ “shaffan”artinya adalah barisan.
Kata shaffan di Al Qur`an disebutkan sebanyak 6 kali sebagaimana dapat dilihat didalam kitab mu’jam al-mufahras yakni pada surat Al Kahf: 48, Thaahaa: 64, Ash Shaafaat:
1, Ash Shaff: 4, An Naba`: 38 dan Al Fajr: 22.
Surah Al Kahf: 4 8
وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّاۗ لَقَدْ جِئْتُمُوْنَا كَمَا خَلَقْنٰكُمْ اَوَّلَ مَرَّةٍۖ ۢ بَلْ زَعَمْتُمْ اَلَّنْ نَّجْعَلَ لَكُمْ مَّوْعِدًا
Artinya “ Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian. ”
Surah Thaahaa: 64
فَاَجْمِعُوْا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوْا صَفًّاۚ وَقَدْ اَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلٰى
Artinya : Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris. Dan sesungguhnya beruntunglah oran yang menang pada hari ini.
Surah Ash Shaafaat : 1
وَالصّٰۤفّٰتِ صَفًّاۙ
Artinya: Demi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarny a.
Surah Ash Shaff: 4
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Surah An Naba`: 38
يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
Artinya: Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkatakata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
Surah Al Fajr: 22
وَّجَآءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّاۚ
Artinya: Tuhanmu datang, begitu pula para malaikat (yang datang) berbaris-baris .
Didalam kitab Tafsir Al Qurthubi pada Surah Al Kahfi: 48 وَعُرِضُوْا عَلٰى رَبِّكَ صَفًّاۗ mengenai penggalan ayat ini Muqatil berkata bahwa mereka dibawa shaf demi shaf sebagaiman shaf dalam shalat. Sedangkan firmankan Allah pada Surah An Naba` ayat: 38 يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf.
Maksudnya, pada hari mereka mereka tidak dapat berbicara dengan dia, pada hari ketika ruh berdiri dan para malaikat bershaf-shaf mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Allah yang Maha Pemurah untuk berbicara. Ibnu Abbas RA meriwayatkan dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda:
Ruh dalam ayat ini adalah salah satu tentara Allah SWT. Mereka bukan malaikat. Mereka memiliki beberapa kepala, tangan dan kaki. Merekapun bisa makan. Kemudian beliau membacakan firman Allah yg ada pada surah An Naba` ayat 38. Mereka ini adalah tentara dan para malaikat pun tentara. Ini juga merupakan perkataan Abu Shahih dan Mujahid.
Berdasarkan pendapat ini artinya mereka disini adalah makhluk dalam bentuk anak Adam, yakni manusia, akan tetapi tidak seperti manusia. Adalagi yang berpendapat Athiyah mengatakan ruh-ruh anak adam berdiri berbaris, lalu malaikat pun berdiri berbaris. Ini terjadi diantara dua tiupan sangkakala, sebelum ruh-ruh itu kembali ke tubuh.
Dalam Surah Al Fajr: 22 ( وَجَاءََٰٓ رَبكَُّ وَٱلۡمَلكَُ صَ فاّ صَ فّا) dan datanglah Tuhanmu sedang malaikat berbaris-baris. Maksudnya disini yang datang adalah perintah dan keputusan Allah telah datang sedangkan para malaikat berbaris-baris dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahannam.
Ibnu Abbas RA dan Muqatil berkata: jahannam digiring dengan tujuh puluh ribu tali kekang. Setiap tali kekang dipegang oleh tujuh puluh ribu malaikat. Jahannam itu mengeluarkan suara. Hingga ditempatkanlah dia di sebelah kiri Arsy.
Dalam Surah Ash Shaafaat:1 وَالصّٰۤفّٰتِ صَفًّاۙ D emi (rombongan) yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya . Adapun makna yang terkandung didalamnya adalah demi Tuhan (rombongan) yang bershaf-shaf.
Al Hasan berkata bahwa adalah mereka bershaf-shaf dihadapan Allah dalam shalatnya. Shaf artinya menertibkan semuanya dalam satu baris sebagaimana shaf dalam Shalat. Mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Dalam penggalan ayat ini yg dimaksudkannya adalah bahwasanya seluruh makhluk berdiri dihadapan Allah dalam satu barisan.
Munasabah Ayat Pengorganisasian Manajemen Pendidikan didalam Al Qur`an dan Asbabun Nuzul Ayat yang terkait . Menurut Quraish Shihab kata shaffan (barisan) ditafsirkan sebagai sekumpulan (sekelompok) dari sekian banyak anggota kelompok yang selaras dan kompak yang kemudian dikumpulkan dalam satu wadah yang kokoh dan juga teratur.
Berkaitan dengan pengorganisasian dalam managemen pendidikan dapat diperoleh dari inspirasi ayat-ayat yang sudah dipaparkan diatas maksudnya adalah tentang pentingnya kekompakan dalam barisan (organisasi), adanya kemauan yang kokoh untuk menjalin kerjasama dalam menghadapi segala rintangan yang datang dan tantangan yang ada harus dihadapi dengan sedaya upaya dilakukan demi tercapainya tujuan.
Selain itu adanya kedisiplinan yang tinggi didalam kelompok kita harus taat terhadap perintah Allah SWT artinya kita harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam pengorganisasian dengan adanya disiplin maka pengorganisasian akan berjalan dengan terarur sebagaimana ayat diatas surah Ash Shaff ayat 4.
Organisasi harus memiliki prinsip kekompakan karena itu Allah memerintahkan kamu bersatulah kamu didalam barisanmu surah Thaahaa ayat 64. Organisasi dalam pandangan islam menekankan kepada sebuah pekerjaan yang dilakukan maka dikerjakan dengan tersusun rapi artinya organisasi menekankan kepada mekanisme atau cara kerja yang teratur maka dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin dan ada bawahan.
Jika disekolah ada kepala sekolah. Ada anggota misalnya seperti tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (pegawai administrasi, guru konselor sekolah) maka semua bagian atau kompenan yang ada cara kerja atau mekanisme nya harus teratur dan tersusun rapi artinya harus ada kerjasama yang baik sehingga tujuan tercapai dengan baik.
Oleh karena itu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan harus patuh dengan peraturan dan arahan yang ditetapkan oleh kepala sekolah. Tidak boleh menyimpang atau mendahului dari apa yang diperintahkan selagi perintah itu untuk kemaslahatan sekolah.
Sebagaimana hal ini juga dijelaskan pada tafsir ayat diatas Surah Al Kahf: 48, Surah Ash Shaafaat, Surah An Naba`: 38 dan Surah Al Fajr: 22 didalam kitab tafsir ibnu begitu juga dikatakan dalam kitab tafsir Ath Thabari bahwasanya mereka akan dibawa ke hadapan tuhanmu dengan berbaris. Dan begitu juga didalam kitab tafsir Al Qurthubi bahwa Muqatil berkata mereka dibawa shaf demi shaf sebagaimana shaf dalam shalat.
Didalam shalat dibutuhkan imam sebagai pemimpin dan ma`mum tidak boleh mendahului imamnya begitu pula ketika didalam perperangan maka seorang prajurit pun harus patuh, tunduk dan tidak membantah sedikitpun terhadap perintah yang diberikan oleh atasannya sudah dijelaskan pada tafsir Al Azhar Surah Ash Shaff ayat 4.
Berkaitan dengan prinsip kerja Sama atau kekompakan dalam Barisan (Organisasi) didalam Al Qur`an juga dijelaskan didalam surah Ali Imran ayat 103 yang berbunyi:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya : “ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk .
Didalam surah Ali Imran ayat 103 yang sudah disebutkan diatas terdapat kalimat ٱعۡتصَِمُوا y ang artinya “berpegang teguhlah” makna dari kalimat ini merupakan perintah Allah kepada orang-orang yang beriman yakni mengupayakan sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu dengan yang lain dengan tuntunan Allah sambil menegakkan disiplin kepada semua orang yang beriman tanpa terkecuali.
Sehingga apabila ada salah satu dari hamba yang lupa atau tergelincir maka bisa saling mengingatkan satu sama lain untuk saling membantu bangkit dari ketergelinciran tersebut agar semua dapat bergantung kepada tali agama Allah. Apabila kamu lemah atau ada salah seorang dari kaummu yang menyimpang dari kebenaran, maka keseimbangan akan rusak, karena itulah Allah menyeru kepada kamu agar bersatu padulah dan janganlah bercerai-berai dan ingatlah nikmat Allah yang diberikan kepada kamu yaitu sejak datangnya islam kamu bandingkan dengan kamu terdahulu sebelum kedatangan islam sebagai agama yang memberikanmu petunjuk kebenaran.
Yang pada ketikan kamu dulu sering saling bermusuh-musuhan yang ditandai oleh peperangan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Maka dengan kedatangan agama islam, Allah mempersatukan hati kamu pada satu arah tujuan yang sama yaitu beribadah kepada Allah. Dari ajaran agama islam menjadikan kamu orang-orang yang bersaudara. Sehingga sekarang ini tidak ada lagi bekas luka dihati kamu masing-masing.
Keberadaan organisasi sangat penting bagi manusia untuk melanjutkan tujuan hidup yang ingin dicapai. Salah satu dimensi manusia dikenal sebagai makhluk organisasional karena sejak manusia lahir saling membutuhkan. Tidak mungkin manusia dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
Oleh karena itu, manusia harus saling menjaga hubungan persaudaraan sebagaimana telah dijelaskan pada ayat diatas. Dari sejak lahir manusia akan selalu bersentuhan dengan organisasi mulai dari organisasi keluarga, organisasi sekolah, organisasi masyarakat, organisasi rukun tetangga organisasi warga, organisasi negara, organisasi dunia bahkan ketika manusia matipun masih membutuhkan orang lain untuk mengurus dirinya.
Top Story
Ikuti kami