__temp__ __location__

HARIAN NEGERI - GARUT, Sebanyak 700 pelajar tingkat SMA mengikuti Diseminasi Program Tes Kemampuan Akademik (TKA) di Aula Syihabudin, Pesantren Persis 76 Tarogong, Kabupaten Garut, Selasa (17/09/2025). 

Kegiatan ini digelar oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Persis (PP IPP) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Ikatan Pelajar Persis (IPP) mendorong para siswa SMA, SMK, madrasah dan pesantren untuk berpartisipasi aktif dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang digelar pemerintah. 

IMG-20250918-WA0015
Ketum PP Ikatan Pelajar Persis, Ferdiansyah, saat memberikan sambutan pada acara, Selasa (17/9/2025).

Ketua Umum IPP, Ferdiansyah, menegaskan bahwa TKA merupakan instrumen penting untuk mengukur kesiapan intelektual generasi muda, sekaligus menjadi bekal menghadapi jenjang pendidikan lebih tinggi.

“Tes Kemampuan Akademik bukan sekadar ujian formalitas, melainkan sarana untuk memetakan potensi dan daya nalar para pelajar. Dengan ikut serta, siswa akan mengetahui kekuatan sekaligus aspek yang perlu diperbaiki,” ujar Ferdiansyah dalam keterangan pers, Senin (15/9).

Ferdiansyah menilai, tantangan pendidikan saat ini semakin kompleks dengan adanya perubahan kurikulum, perkembangan teknologi, dan kompetisi masuk perguruan tinggi. 

“Oleh karena itu, TKA bisa menjadi salah satu standar objektif dalam mengukur kualitas siswa, baik dari madrasah maupun sekolah umum,” katanya.

Ia menambahkan, IPP berkomitmen untuk terus mengawal dan memberikan pendampingan kepada para pelajar agar tidak tertinggal dalam program nasional seperti TKA. 

“Kami ingin memastikan bahwa pelajar memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kapasitas akademiknya. TKA adalah pintu awal menuju generasi yang unggul, berintegritas, dan siap bersaing di masa depan,” tambah Ferdiansyah.

IMG-20250918-WA0013
 

Sementara itu, Kepala Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Toni Toharuddin, menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan. 

“Semua siswa harus memiliki akses yang sama, memiliki kesempatan yang sama,” ungkap Toni.

Hal senada disampaikan Wakil Menteri Dikdasmen, Prof Atip Latipulhayat. Menurutnya, pendidikan harus kembali pada tujuan dasarnya. 

“Ada dua kata kunci. Pertama, mencerdaskan kehidupan bangsa. Kedua, pendidikan yang bermutu. Pendidikan bukan sekadar rutinitas, tapi harus hadir dengan kualitas tertentu sehingga bangsa kita memiliki insan yang cerdas,” tuturnya.

IMG-20250918-WA0012
 

Acara diseminasi ini tidak hanya menjadi ruang sosialisasi, tetapi juga simulasi TKA. Dengan begitu, pelaksanaannya di masa mendatang diharapkan lebih baik, transparan, dan efektif.

Agung Gumelar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie