Oleh: Rizky Taha (Ketua Umum PC IMM Bitung)

Dirgahayu Kota Bitung!

Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL), acara tahunan HUT Kota Bitung yang digelar setiap Oktober, sayangnya, hanya memberikan kesenangan bagi sebagian pihak saja. 

Event ini terasa monoton dan menampilkan hal” yang itu” saja. Kami berharap, Hari Ulang Tahun Kota Bitung yang ke-35 ini seharusnya menjadi momen bagi pemerintah untuk memberikan hadiah kesejahteraan nyata bagi seluruh masyarakat, bukan sekadar perayaan.

Perayaan HUT Kota ini masih diwarnai oleh bayang-bayang masalah serius yang belum terselesaikan hingga hari ini.

Masalah Korupsi (Mendarah Daging)

Praktik korupsi yang terstruktur masih belum dapat diberantas secara tuntas.

Contoh nyata adalah kasus korupsi perjalanan dinas. Anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat malah dirampok dan dipakai untuk kesenangan pribadi. Ini adalah akar masalah ekonomi yang tidak transparan.

Peringatan Hari Ulang Tahun Kota ke-35 harus menjadi momentum untuk mengevaluasi kegagalan sistemik yang terjadi di kota ini, bukan sekadar menghamburkan anggaran untuk pesta. Rakyat menuntut aksi nyata, bukan ilusi kemakmuran sesaat.

Maka dari itu, kami mendesak Pemerintah Kota Bitung dan lembaga penegak hukum untuk menghentikan ilusi kemakmuran ini.

IMM menuntut transparansi total atas anggaran rakyat dan penyelesaian tuntas kasus korupsi. Ingat, keadilan adalah hadiah terbaik untuk HUT Kota Bitung.

Kepada seluruh elemen masyarakat, mari kita tinggalkan pesta semu ini. 

IMM menyerukan konsolidasi kekuatan untuk mengawasi setiap rupiah anggaran. Mari kita lawan kegagalan sistemik ini bersama sama, sebab masa depan kota ini bukan milik elite, tapi milik rakyat!

Kami tegaskan: Jika HUT Kota hanya berisi pesta dan bayang bayang korupsi, maka IMM siap menjadi garis terdepan perlawanan. Sebab, Anggaran Rakyat harus kembali kepada Rakyat!