HARIAN NEGERI, Jakarta - Kebakaran yang melanda kawasan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, tidak hanya menyisakan puing-puing bangunan, tetapi juga meninggalkan luka psikologis mendalam bagi anak-anak yang menjadi korban. Menyadari pentingnya pemulihan mental pascakejadian, Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Barat menghadirkan layanan dukungan psikososial di lokasi pengungsian, Selasa (22/7/2025).
“Kita punya penyuluh sosial untuk memberikan trauma healing bagi anak-anak terdampak kebakaran. Tujuannya agar mereka bisa pulih dari rasa takut dan cemas akibat kejadian itu,” ujar Kepala Sudinsos Jakarta Barat, Suprapto, dikutip dari Antara.
Layanan pemulihan ini dikemas dalam berbagai aktivitas menyenangkan, seperti menggambar, bernyanyi, menari, hingga bermain kuis. Menurut Suprapto, pendekatan ini dirancang untuk membantu anak-anak bangkit secara emosional dan kembali merasa aman.
“Intinya, kita ajak mereka kembali ceria dan semangat. Supaya perlahan bisa melupakan momen saat kebakaran terjadi,” katanya.
Suprapto menegaskan bahwa anak-anak korban bencana sangat rentan mengalami trauma jangka panjang. Oleh karena itu, intervensi cepat dibutuhkan agar gejala kecemasan tidak terus terbawa dalam kehidupan sehari-hari mereka.
“Kalau tidak ditangani, mereka bisa terus-menerus merasa takut, khawatir. Ini yang ingin kita cegah,” ujarnya.
Program trauma healing ini akan berlangsung setidaknya selama tiga hari, menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Sementara itu, masa tanggap darurat akibat kebakaran ditetapkan hingga 14 hari ke depan.
“Selama masa tanggap darurat, kami dari Dinas Sosial juga akan terus menyalurkan bantuan logistik, termasuk makanan siap saji,” tutur Suprapto.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami