HARIAN NEGERI, Yogyakarta – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersiap mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata ramah Muslim berkelas dunia. Dinas Pariwisata (Dispar) DIY tengah memoles berbagai layanan dasar di destinasi unggulan untuk menghadapi penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025.
Kepala Dispar DIY, Imam Pratanadi, mengatakan langkah ini mencakup peningkatan fasilitas yang memenuhi kebutuhan wisatawan Muslim, mulai dari penyediaan makanan halal, sarana ibadah yang memadai, hingga sanitasi yang bersih.
“Kami mendorong seluruh destinasi wisata menyiapkan layanan dasar ramah Muslim. Industri hotel dan restoran juga diminta segera mengurus sertifikasi halal dan menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan,” ujar Imam, dikutip dari Antara, Minggu (10/8).
Tak hanya itu, DIY juga mempersiapkan destinasi ramah disabilitas demi kenyamanan seluruh wisatawan, sejalan dengan misi IMTI 2025. Upaya ini diperkuat lewat kampanye pariwisata inklusif melalui berbagai event, lokakarya, dan forum diskusi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Juni 2025, kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY mencapai 10.424 orang, naik 7,47 persen dibanding Mei. Sementara perjalanan wisatawan Nusantara mencapai 3,38 juta, turun 4,59 persen. Rata-rata lama menginap wisatawan tercatat 1,54 malam di hotel bintang dan 1,16 malam di hotel nonbintang.
Dukungan serupa datang dari Kementerian Pariwisata. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, menyebut DIY menjadi salah satu dari 15 provinsi unggulan yang dinilai secara menyeluruh pada IMTI 2025.
“Kick off penilaian di Yogyakarta ini memang berfokus pada pariwisata ramah Muslim. Namun, tujuan utamanya adalah meningkatkan pelayanan bagi seluruh wisatawan tanpa memandang latar belakang,” jelas Hariyanto.
Provinsi lain yang ikut masuk penilaian IMTI 2025 adalah Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami