HARIAN NEGERI - Serang, Polemik Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) terus berlangsung, salah satunya di Kota Serang. Kota Serang adalah salah satu kota di Provinsi Banten yang mendapatkan banyak masalah timbul selama proses SPMB 2025.
Salah satunya terdapat di sekolah yang menimbulkan keresahan pada masyarakat, yakni SMPN 12 Kota Serang. SMPN 12 Kota Serang membuka Penerimaan Murid Baru, menimbulkan polemik bagi masyarakat sekitar salah satunya warga Kp Karang Asem, Kelurahan Pancur, Kec Taktakan Kota Serang.
Royhan bertemu malam ini dengan salah satu Pemuda dari warga Kelurahan Pancur, yakni Wawan Gunawan sekaligus Pemuda Pegiat Literasi Kp Karang Asem Kelurahan Pancur. Serta dirinya menyampaikan bahwasannya PW PII Banten siap menaungi aspirasi warga Karang Asem, Kelurahan Pancur dalam menindaklanjuti permasalahan pada SMPN 12 Kota Serang
"Saya melihat bahwa begitu banyak masalah timbul yang merugikan anak anak dari warga Kp Karang Asem Kelurahan Pancur, yang menginginkan untuk lanjut sekolah di SMPN 12 Kota Serang. Maka itu Saya Dari PW PII Banten membuka ruang agar aspirasi ini bisa kita lanjutkan" ujarnya pada media, Jumat (4/7/2025).
Wawan Gunawan menyampaikan bahwa warga Kp Karang Asem Kelurahan Pancur, sudah melakukan aksi kepada SMPN 12 Kota Serang atas ketidakjelasan banyaknya anak anak dari warga kami yang tidak keterima masuk sekolah
"Senin, 30 Juni 2025 saya dan warga Kelurahan Pancur melakukan aksi demonstrasi di depan SMPN 12 Kota Serang. Aksi tersebut di picu akibat minimnya sosialisasi tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai mengakibatkan belasan anak gagal diterima di sekolah itu" ungkap wawan kepada PW PII Banten.
Wawan Gunawan, mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan untuk menuntut keterbukaan informasi tentang proses SPMB yang dinilai tidak ada sosialisasi secara menyeluruh.
“Masyarakat kan taunya hanya daftar dan keterima selama ini juga, karena jaraknya dekat. Dari dulu juga semua lulusan SD daftar ke SMP 12 ini keterima. Sekarang kami hanya menuntut transparansi,” lanjut Wawan
Wawan memaparkan, tidak diterimanya siswa yang dekat dengan sekolah tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi para orang tua dan anak untuk bisa melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
“Kita berharap para siswa bisa lolos sekolah terdekat karena memang sudah seperti itu sejak lama. Kalau anak enggan melanjutkan sekolah karena peristiwa ini kan akhirnya menjadikan angka putus sekolah bertambah,” tandasnya.
Royhan menyampaikan bahwa kehadiran Pelajar Islam Indonesia, adalah membuka ruang dan membawa aspirasi kepada pemangku kebijakan agar cepat di proses dan mendapatkan solusi terbaik
"Bahwa kami Pelajar Islam Indonesia Provinsi Banten, membuka ruang seluasnya teruntuk warga pancur untuk meneruskan aspirasinya kepada pemangku kebijakan" kata Royhan Ketua Umum PW PII Banten
Royhan juga menyampaikan, bahwa ketidakjelasan Walikota Serang, dalam mengambil sikap atas dasar permasalahan pada SPMB 2025, belum tersampaikan kepada publik
"Walikota Serang menjadi salah satu orang dengan kuasa tertinggi, ketidakjelasan Walikota belum menemukan titik solusi untuk warga Pancur. Maka jika ini tidak menjadi pusat perhatian, PII Banten Siap untuk melakukan aksi besar besaran di depan Kantor Walikota Serang" pungkas Royhan Ketua Umum PW PII Banten
PW PII Banten bersama Masyarakat Kelurahan Pancur siap mengkawal hingga aspirasi ini tersampaikan kepada Walikota Serang, agar keinginan anak anak warga Pancur bersekolah bisa terwujudkan
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami