__temp__ __location__

HARIAN NEGERI - Ternate, Selasa (25/11/2025), Keberanian Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Halmahera Selatan yang baru kini benar-benar diuji. Mahasiswa Saketa datang menggedor pintu hukum pada Kamis, 13 November 2025, menyerahkan laporan lengkap dugaan korupsi Kepala Desa Saketa dan sekaligus menantang langsung komitmen sang Kajari.

Mereka menyebut kasus Saketa bukan sekadar persoalan kecil, tetapi wajah asli borok tata kelola dana desa di Halsel yang selama bertahun-tahun dibiarkan membusuk.

“Jangan cuma berani bicara di media, kalau memang ingin berantas para koruptor, mulailah dari Saketa. Kalau tidak sanggup, lebih baik pulang dan serahkan jabatan!” tegas M. Ramdan mewakili pemuda Saketa

Dalam laporannya, pemuda membeberkan pelanggaran hukum yang begitu sistematis, hingga menurut mereka “mustahil terjadi tanpa kesengajaan.”

Temuan mereka meliputi: 

  • Perubahan APBDes 2024 Tanpa Musyawarah 
  • Mengingkari Permendagri 20/2018 

Mahasiswa menyebut tindakan ini sebagai “pembajakan anggaran secara terang-terangan.” 

Selain itu, pemuda menunjukkan daftar kegiatan fiktif yang menurut mereka bukan lagi kelalaian, tetapi perampokan anggaran dengan pola yang sudah matang:

  1. Lumbung Pangan Fiktif. 
  2. Profil Desa Fiktif. 
  3. Kontrak Media Fiktif. 
  4. Program Tanaman Pangan Fiktif
  5. Dana Desa Dicairkan Tanpa Transparansi. BPD tidak tahu apa-apa.

Pemuda menyebut pola ini sebagai skema korupsi yang begitu telanjang, sampai-sampai seakan berharap masyarakat bodoh.

“Kajari Tidak Perlu Banyak Bicara. Tunjukkan tindakan yang nyata!” lanjut Ramdan

Ramdan dengan tegas menyatakan bahwa tim mereka sudah memiliki semua data, dan saat ini semua bagaimana kejari.

“Kami sudah buka semua datanya. Bola sekarang di tangan Kajari. Jika laporan ini mandek, publik akan tahu bahwa mafia desa bukan cuma ada di bawah, tapi juga berteman dengan mereka yang memakai toga” tambahnya.

Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga selesai.

“Jika Kejari lambat, kami akan datang lagi. Jika didiamkan, kami turun besar-besaran. Dan jika kasus ini hilang, kami akan pastikan seluruh Halsel tahu siapa yang bermain.” tutupnya

Agung Gumelar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie