HARIAN NEGERI, Jakarta - Terjadi ledakan di lingkungan mesjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025), yang mengakibatkan kurang lebih 50 orang menjadi korban luka-luka, dan hampir banyak itu siswa.
Dari berita beredar bahwa ledakan di lingkungan sekolah terjadi 2 kali, pertama di dalam Masjid, kedua di pintu belakang sekolah. Dengan 2 kejadian tersebut, terlihat sangat ganjal, karena tidak mungkin ledakan terjadi di 2 tempat dan waktunya hampir bersamaan.
"Save pendidikan, hari ini dunia pendidikan sedang berduka, dikarenakan di lingkungan sekolah terjadi ledakan, itu tidak mungkin dan itu sangat menyayat di hati," ungkap Agung Gumelar, Ketua III Bidang PMP PB PII.
Dengan hal tersebut, PB PII melalui Ketua III Bidang PMP, meminta dengan tegas agar kasus ledakan itu diusut hingga tuntas, karena hal tersebut berada di lingkungan sekolah dan sangat tidak mungkin terjadi.
"Kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta ini sangat tidak mungkin terjadi, jika bukan unsur kesengajaan. Ini harus wajib di usut tuntas, karena ini melukai pendidikan di negeri ini, menargetkan anak bangsa," tambahnya dengan nada tegas.
Agung juga mengatakan bahwa ledakan itu adalah unsur Teror dalam dunia pendidikan, hal tersebut dia sampaikan dikarenakan beberapa laporan di TKP terlihat ada Bukti Senapan Rakitan dan Bom Molotov.
“Ini adalah unsur Teror kepada dunia pendidikan, ini adalah Terorisme nyata, Tangkap pelaku maupun jaringannya, karena menargetkan dunia Pendidikan,” kata Agung dengan Tegas.
"Ini perlu di Atensi dengan nyata, jangan di lepas kelompok teroris yang menargetkan dunia pendidikan, jangan dibiarkan, kami mendukung penuh lembaga Kepolisian untuk menangkap pelaku dan jaringan teroris yang menargetkan dunia pendidikan," pungkasnya dengan nada marah.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami