Banyak orang yang ingin menikah, tapi tidak banyak orang yang belajar parenting sebelum menikah. Padahal hampir semua orientasi pernikahan ingin mendapatkan keturunann, tentu yang menjadi pemicu utama adalah ketidaktahuan seberapa pentingnya parenting itu untuk pasangan yang ingin berkeluarga. Lalu, apa itu parenting? Parenting adalah pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak.
American Psychological Association (APA) menyatakan bahwa parenting itu bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal dan pendidikan tapi parenting juga termasuk mencakup aspek emosional dan psikologis yang begitu penting dalam membentuk karakter anak di masa mendatang. Itulah sebabnya penting bagi setiap pasangan yang ingin menikah untuk memahami ilmu parenting itu sendiri.
Lantas, mengapa ilmu parenting itu penting dipelajari?
Setiap orang tua tentu menginginkan anak yang tumbuh dengan baik sesuai perkembangannya, salah satu penelitian dari Ashari et al (2017) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan kognitif anak. Begitupun dengan penelitian yang dilakukan sholihah et al. (2021) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pola asuh orang tua yang signifikan terhadap perkembangan sosioemosional.
Parenting merupakan tugas jangka panjang yang ditanamkan orang tua seharusnya dengan komitmen karena ilmu inilah yang kelak menjadi fondasi kuat untuk mendidik dan mengasuh anak dengan bijak.
Dengan bekal ilmu parenting, setiap pasangan yang akan menjadi orang tua akan lebih siap untuk menghadapi situasi dalam rumah tangga. Hal ini juga termasuk pada menjaga mental anak dan mengurangi stress pada orang tua termasuk agar mampu menciptakan lingkungan yang positif dalam keluarga.
Ada beberapa tips untuk memulai belajar Parenting, diantaranya :
1. Memulai dengan niat
Mulailah untuk belajar parenting dengan niat yang baik hanya untuk kebaikan rumah tangga dan mendidik anak nantinya sesuai dengan perkembangannya.
2. Menentukan Pola Asuh satu orientasi
Hal yang sangat penting adalah menentukan pola asuh satu orientasi antara suami dan istri sebab orientasi inilah yang nantinya akan membawa pada fokus perkembangan setiap fasenya. Pastikan kita suami-istri berdiskusi tentang hal ini.
3. Melatih diri untuk saling mendengar
Mulai latih diri untuk terbiasa mendengarkan orang lain, terutama antara suami-istri sebab nanti kita akan dibiasakan mendengar cerita anak setiap harinya. Hal ini tentunya mampu melatih diri pada keluarga khususnya anak agar terbiasa saling menghargai.
4. Melatih Emotional Controling
Mengontrol emosi memang tidaklah mudah, namun bukan berarti tidak bisa ya. Mulailah terbiasa untuk mediasi diri sendiri. Carilah kondisi ternyaman untuk bisa mengontrol emosi dengan baik antara suami-istri karena itu akan menjadi contoh bagi anak nantinya.
5. Mencari informasi
Terakhir, berusahalah untuk mencari informasi terkait belajar parenting, lalu ikuti kegiatannya dengan nyaman. Hal ini memerlukan support satu sama lain.
Semangat, semoga bermanfaat.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami