HARIAN NEGERI, Jakarta — Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa seluruh proses mutasi jabatan di lingkungan TNI dilakukan berdasarkan kebutuhan organisasi dan prinsip pergiliran dinas (tour of duty). Pernyataan tersebut disampaikan menyusul penyesuaian mutasi terhadap Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang semula direncanakan menduduki jabatan sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/5), Kristomei menjelaskan bahwa seluruh proses mutasi, termasuk terhadap Letjen Kunto, telah melalui sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) dan diputuskan secara profesional serta objektif.

“Setiap keputusan dilakukan demi menjaga stabilitas dan efektivitas pelaksanaan tugas TNI,” ujar Kristomei.

Dengan adanya penyesuaian tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto secara resmi menetapkan kembali Letjen Kunto Arief Wibowo sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.

Kristomei mengungkapkan bahwa perubahan mutasi tersebut dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kesiapan perwira tinggi lain yang terdampak dalam rangkaian rotasi jabatan tersebut.

“Dari alur rangkaian yang mengikuti mutasi Letjen Kunto, ternyata belum seluruhnya dapat bergeser saat ini. Karena ada tugas-tugas yang masih harus diselesaikan dan memperhatikan situasi terkini, maka diputuskan untuk menunda atau meralat perubahan tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat malam (2/5), Kristomei membenarkan bahwa Letjen Kunto dan enam perwira tinggi lainnya batal dimutasi sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025. Selanjutnya, dikeluarkan SK baru, yakni Kep/554.a/IV/2025 tertanggal 30 April 2025, yang membatalkan mutasi tersebut.

Kristomei menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak terkait dengan isu-isu lain yang berkembang, termasuk keterkaitan dengan Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, yang merupakan ayah Letjen Kunto.

“Tidak ada kaitan dengan hal lain,” tegas Kristomei.