__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan tiga saran setelah Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 mencatat skor 69,05.

Dikutip dalam laman antaranews.com, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan bahwa tiga dimensi yang perlu diperbaiki adalah karakter individu, ekosistem pendidikan, dan tata kelola. Skor 69,05 menunjukkan kategori korektif, yang berarti berada di atas rentan namun belum mencapai kategori adaptif yang lebih tinggi dalam aspek pendidikan antikorupsi.

Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menjelaskan bahwa dalam dimensi karakter individu, perlu pengembangan dan evaluasi rutin terhadap program pembiasaan karakter. Hal ini bertujuan agar peserta didik secara aktif mempraktikkan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Wawan menekankan pentingnya sistem evaluasi yang menyeluruh untuk memantau kemajuan pendidikan secara holistik. Evaluasi ini akan menjadi dasar untuk merumuskan strategi perbaikan yang tepat.

Untuk dimensi ekosistem pendidikan, KPK merekomendasikan penguatan integritas melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan. Hal ini untuk memastikan setiap pihak dapat terus memberikan kontribusi positif dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dalam proses pendidikan.

Terakhir, untuk tata kelola, KPK menyarankan agar satuan pendidikan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap praktik tata kelola yang ada dengan melibatkan seluruh pihak terkait, seperti tenaga pendidik, wali murid, dan pimpinan. Pelatihan dan sosialisasi tentang pentingnya integritas juga perlu dilakukan secara rutin.

Tags:
Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie