HARIAN NEGERI, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menjalin kerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk memperkuat daya saing industri kriya dan wastra di Indonesia. Perkembangan sektor ini tidak hanya dipengaruhi oleh nilai budaya dan sejarah yang diangkat melalui produk bernilai jual tinggi, tetapi juga oleh inovasi desain serta diversifikasi produk yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.
“Perjalanan kita dalam meningkatkan daya saing kriya dan wastra Indonesia telah menunjukkan hasil positif. Namun, tantangan di era globalisasi dan digitalisasi masih cukup besar,” ujar Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Kartasasmita, dalam sambutan virtualnya pada acara Kick Off Road to HUT ke-45 Dekranas di Jakarta, Selasa (11/3/2025).
Menurut Loemongga, kolaborasi antara Kemenperin dan Dekranas menjadi langkah strategis dalam rangka memperingati HUT ke-45 Dekranas serta memperkuat posisi kriya dan wastra Indonesia di pasar nasional maupun global. “Kami berkomitmen untuk terus membina para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kriya dan wastra agar mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan memperluas pangsa pasar,” tambahnya.
Sebagai bentuk konkret dari kerja sama ini, Kemenperin dan Dekranas mengadakan berbagai program pembinaan IKM dalam perayaan HUT ke-45 Dekranas, salah satunya melalui webinar bertema Desain Ubah Fungsi Produk dan Pasar Ekspor.
Webinar ini menghadirkan akademisi dan desainer untuk memberikan wawasan kepada pelaku IKM agar semakin termotivasi dalam meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas jangkauan pasar.
“Kemitraan antara Kemenperin dan Dekranas merupakan agenda penting yang bertujuan memperkuat ekosistem industri kerajinan nasional. Sebagai Ex Officio Dekranas di bidang daya saing, Kemenperin melalui Ditjen IKMA memiliki peran strategis dalam mendorong pengembangan sektor ini agar lebih kompetitif, baik di dalam negeri maupun di pasar global,” jelas Loemongga.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa peningkatan daya saing harus didukung oleh inovasi yang memadukan nilai estetika dan budaya dengan kreativitas serta teknologi modern. “Hal ini hanya dapat tercapai dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah,” imbuhnya.
Dengan semangat kebersamaan, Loemongga optimistis bahwa visi Dekranas untuk menjadikan kriya dan wastra Indonesia semakin mendunia dapat terwujud. “HUT ke-45 Dekranas harus menjadi momentum bagi kita untuk terus berkembang dan berinovasi,” tuturnya.
Rangkaian Kegiatan Menuju HUT ke-45 Dekranas
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), sekaligus Sekretaris Jenderal Dekranas, Reni Yanita, menjelaskan bahwa road to HUT ke-45 Dekranas akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti webinar dan bimbingan teknis.
“Seminar Pengembangan Komoditi Kerajinan akan digelar tiga kali, dimulai dengan seminar Desain Ubah Fungsi Produk dan Pasar Ekspor yang berlangsung hari ini. Seminar berikutnya akan diadakan pada bulan Mei dan Juni,” jelas Reni.
Selain itu, akan ada pendampingan pewarnaan alami dan pengembangan motif IKM tenun di Kabupaten Penajam Paser Utara, serta pendampingan diversifikasi produk kerajinan manik-manik di Kota Balikpapan. Kegiatan lainnya meliputi seminar Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya, talkshow pada acara HUT Dekranas, serta partisipasi dalam Pameran Kriyanusa di JICC Senayan Jakarta.
“Kami juga mengadakan Seminar Pengembangan Komoditi Wastra sebanyak tiga kali, yang dijadwalkan pada bulan April, Agustus, dan Oktober,” tambahnya. Reni berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi para perajin dalam meningkatkan wawasan, produktivitas, serta daya saing kriya dan wastra Indonesia.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami