__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Italia sukses merebut gelar Piala Davis untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli memastikan kemenangan atas Spanyol pada final yang digelar di Bologna, Minggu (23/11) waktu setempat atau Senin WIB.

Pada partai pembuka, Berrettini tampil impresif dengan mengalahkan Pablo Carreno Busta 6-3, 6-4 untuk memberi Italia keunggulan awal. Petenis berusia 29 tahun itu memukul 13 ace, tidak menghadapi satu pun break point, dan menyelesaikan pertandingan dalam 79 menit. Kemenangan ini juga memperpanjang catatan apiknya menjadi 11 kemenangan beruntun di Piala Davis sejak 2022.

Cobolli Bangkit Luar Biasa

Dengan Italia memerlukan satu poin lagi, Flavio Cobolli menunjukkan semangat juang luar biasa. Setelah tertinggal tujuh dari delapan gim pertama dan kalah 1–6 pada set pembuka, Cobolli bangkit untuk menang 1-6, 7-6(5), 7-5 atas Jaume Munar.

Cobolli mematahkan servis Munar di awal set kedua untuk menyamakan momentum, lalu mengonversi set point ketujuhuntuk memaksakan set ketiga. Penentu kemenangan tiba pada gim ke-11 set penentuan, ketika ia menemukan ritme terbaiknya dan memastikan Italia mempertahankan gelar.

Petenis 23 tahun itu juga menjalani pekan yang mengesankan di depan publik sendiri, termasuk ketika ia menyelamatkan tujuh match point dalam duel semifinal melawan Zizou Bergs (Belgia).

Sejarah Baru dari Tim Azzurri

Menurut ATP, kemenangan ini membuat Italia menjadi negara pertama sejak Amerika Serikat (1968–1972) yang meraih tiga gelar Piala Davis secara berturut-turut. Italia sebelumnya berjaya pada edisi 2023 dan 2024 yang digelar di Malaga.

Italia juga menjadi negara dengan petenis non-Grand Slam pertama yang mampu memenangi Piala Davis dan Piala Billie Jean King dalam satu musim beberapa kali, mengikuti jejak Amerika Serikat dan Australia.

Prestasi ini semakin istimewa karena diraih tanpa kehadiran dua bintang Top 10, Jannik Sinner dan Lorenzo Musetti. Sepanjang turnamen, Italia menyingkirkan Ceko dan Jerman sebelum menuntaskan misi mempertahankan gelar di final melawan Spanyol, yang tampil dalam final pertamanya sejak 2019.

Tag:
Bagikan:
Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie