HARIAN NEGERI, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, mendorong masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memanfaatkan skema KPR Sejahtera dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Program ini dinilai sebagai solusi tepat untuk memiliki rumah pertama di tengah kenaikan harga tanah dan material bangunan.
"Daripada uangnya habis untuk hal lain, lebih baik digunakan untuk beli rumah. Harga tanah dan bahan bangunan terus naik, jadi sekarang adalah waktu yang tepat," ujar Ara dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin (14/7).
Ara menekankan, FLPP merupakan program pro-rakyat dari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Dengan uang muka hanya 1 persen, bunga tetap 5 persen, dan tenor cicilan panjang yang ringan, KPR FLPP juga disertai asuransi jiwa bagi para peminjam.
Selain memberikan kemudahan pembiayaan, pemerintah juga membebaskan masyarakat dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). "Mari kita dukung program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo demi mewujudkan hunian layak untuk rakyat," tambahnya.
Tahun ini, pemerintah telah mengalokasikan 350.000 unit rumah subsidi untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan bahwa hingga kini sudah tersalurkan dana FLPP sebesar Rp15,73 triliun untuk mendukung pembangunan 126.932 unit rumah.
Provinsi Jawa Barat tercatat sebagai daerah dengan penyerapan tertinggi, yakni 29.856 unit rumah senilai Rp3,738 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat di wilayah tersebut yang membutuhkan dukungan pemerintah untuk memiliki rumah layak dan terjangkau.
"Program FLPP adalah bukti nyata kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya bagi mereka yang belum memiliki hunian sendiri," tegas Heru.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami