__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta — Duel tinju kelas berat antara mantan juara dunia Anthony Joshua dan YouTuber yang beralih profesi menjadi petinju, Jake Paul, berakhir dengan kemenangan mutlak Joshua. Meski menang dominan, laga ini memantik kontroversi luas karena dianggap tidak seimbang.

Pertandingan yang berlangsung di Miami berakhir pada ronde keenam setelah Joshua mendominasi sejak awal. Paul sempat beberapa kali terjatuh dan mengalami patah rahang di dua titik akibat hantaman Joshua. Perbedaan kualitas dan pengalaman membuat pertarungan ini disebut salah satu mismatch paling ekstrem dalam sejarah tinju modern.

Penonton yang memadati arena meluapkan kekecewaan dengan sorakan boo sepanjang pertandingan. Bahkan wasit Christopher Young sempat menegur kedua petinju karena gaya bertarung yang dinilai tidak menghibur. Paul lebih banyak bertahan dan menghindari duel terbuka, termasuk beberapa kali memeluk kaki Joshua untuk menahan serangan.

Joshua, petinju Inggris berusia 36 tahun, unggul jauh dari sisi tinggi badan, bobot, dan jam terbang di level elite. Sebaliknya, Paul yang baru mencatatkan 13 laga profesional, kesulitan memberi perlawanan berarti sepanjang enam ronde.

Meski menuai kritik, laga ini tetap mencetak angka bisnis luar biasa. Kedua petarung diperkirakan menerima bayaran total mencapai 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun). Pertandingan juga disiarkan oleh Netflix, yang semakin agresif masuk ke dunia tinju profesional.

Jake Paul, pendiri Most Valuable Promotions, mengklaim dirinya telah membawa dampak besar bagi dunia tinju dari sisi komersial. Namun sejumlah pengamat memperingatkan risiko dari tren pertarungan selebritas melawan petinju elite. Komentator Sky Sports, Andy Clarke, menilai jika model seperti ini terus berulang, keselamatan atlet bisa terancam dan citra tinju ikut tercoreng.

Di sisi lain, Joshua tetap menjaga reputasinya sebagai salah satu petinju paling ditakuti di kelas berat. Ia diperkirakan akan kembali naik ring pada Februari mendatang, sebelum kemungkinan duel besar melawan Tyson Fury pada September. Sementara Paul menyatakan akan beristirahat sejenak sebelum kembali bertarung di kelas beratnya sendiri dengan ambisi merebut sabuk juara dunia di masa depan.

Pertarungan ini kembali menegaskan wajah ganda tinju modern dipenuhi kritik soal sportivitas dan keselamatan, namun tetap menjadi mesin uang raksasa yang sulit dihentikan.

Tags:
Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie