HARIAN NEGERI, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Rizki Faisal, mendesak pemerintah agar memperkuat peran dan dukungan terhadap aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang bertugas di wilayah perbatasan. Menurutnya, penguatan tersebut krusial untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penyelundupan narkoba yang marak terjadi di kawasan perbatasan.
"Jangan sampai aparat Polri yang bertugas di perbatasan merasa seperti berjuang sendirian," ujar Rizki saat ditemui di Jakarta sebagaimana dikutip dalam laman Antara News, Kamis (19/6).
Ia menekankan bahwa negara harus benar-benar hadir dalam bentuk peningkatan kesejahteraan personel, perbaikan fasilitas pos penjagaan, hingga pemenuhan kebutuhan operasional di lapangan.
Banyak polisi yang ditugaskan di daerah terpencil dan pulau-pulau terluar, kata Rizki, harus bekerja dalam keterbatasan, jauh dari keluarga, serta tanpa akses layak terhadap fasilitas dasar.
"Mereka bertugas dalam kondisi sulit, tapi mengemban amanah besar menjaga kedaulatan bangsa," ungkapnya.
Menyambut peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Rizki menilai pentingnya refleksi untuk memperkuat peran Polri di wilayah strategis, termasuk di titik-titik perbatasan. Ia menegaskan, slogan “Polri Presisi” harus mencakup seluruh lapisan, termasuk personel yang bertugas di garis depan wilayah negara.
Salah satu wilayah yang ia soroti adalah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang berbatasan langsung dengan tiga negara, yakni Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Rizki menyebut Kepri sebagai kawasan perbatasan dengan tantangan pengamanan lintas negara yang sangat kompleks.
“Kepri bukan sekadar provinsi biasa, tetapi beranda terdepan Indonesia yang menghadapi tekanan berat akibat posisi geografisnya yang strategis,” ujar Rizki.
Ia menambahkan bahwa karakteristik wilayah Kepri yang terdiri atas ribuan pulau dan lautan luas membuat patroli laut membutuhkan anggaran besar, armada yang memadai, serta dukungan logistik yang kuat.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami