HARIAN NEGERI, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Nezar Patria, menerima audiensi dari Koordinator Pusat Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII) di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, di Jakarta pada Kamis (6/2/2025).
Pertemuan ini membahas rencana kolaborasi program pelatihan keamanan siber bagi pelajar dengan tema “Membangun Kesadaran dan Keterampilan Keamanan Digital” . Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapan pelajar dalam menghadapi tantangan dunia digital.
Dalam pertemuan tersebut, Komandan Pusat Brigade PII, Muhammad Naza, memaparkan empat ancaman utama yang dihadapi pelajar di ruang siber, yaitu, perundungan siber (cyberbullying) yang semakin marak di media sosial; penipuan daring yang banyak menargetkan pelajar; perjudian online yang mulai menyasar generasi muda; dan eksploitasi data pribadi yang berisiko membahayakan keamanan dan privasi pelajar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Nezar Patria menyambut baik inisiatif Brigade PII dan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan dalam menghadapi tantangan keamanan siber. “Di era transformasi digital yang semakin pesat, literasi keamanan siber bukan lagi sekadar tambahan, melainkan kebutuhan mendasar bagi setiap pelajar,” ujar Nezar Patria.
Program pelatihan yang dirancang akan mengusung pendekatan komprehensif dengan menggabungkan aspek teoritis dan praktis dalam pembelajaran keamanan siber. Materi pelatihan mencakup pengenalan ancaman siber, teknik pencegahan dan perlindungan diri, serta peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga privasi digital.
Selain itu, Wakil Menteri juga memberikan sejumlah masukan konstruktif untuk memperkuat program ini, antara lain, pengembangan modul pembelajaran yang interaktif, pelibatan pakar keamanan siber berpengalaman sebagai mentor, pembuatan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif untuk mengukur keberhasilan program.
Koordinator Pusat Brigade PII berencana mengimplementasikan program ini secara bertahap, dimulai dari wilayah Jakarta dan sekitarnya sebelum diperluas ke berbagai daerah di Indonesia. Sasaran utama peserta adalah pelajar tingkat menengah pertama hingga menengah atas, mengingat tingkat kerentanan mereka terhadap ancaman siber.
Lebih lanjut, program ini akan melibatkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk sekolah, komunitas, dan pelajar di seluruh Indonesia yang memiliki fokus pada isu keamanan siber. Kolaborasi multi-stakeholder ini diharapkan dapat memperkuat dampak dan jangkauan program secara lebih luas.
Melalui inisiatif ini, diharapkan terbentuk generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga memiliki kesadaran dan keterampilan dalam menjaga keamanan digital mereka. Program ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan era digital yang semakin kompleks.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami