Ada sebuah kata dalam bahasa Persia yang ditakuti jutaan orang Ukraina. Shahed - yang juga dieja sebagai Shaheed atau Shahid, yang awalnya merupakan istilah dalam Alquran untuk “martir” atau “saksi” - adalah nama yang diberikan kepada pesawat tak berawak berbentuk segitiga, sarat bahan peledak, dan dirancang oleh Iran, yang menjadi bagian mengerikan dari kehidupan dan kematian sehari-hari di Ukraina pada masa perang.
Saat ini, pesawat ini dirakit di kota Yelabuga, wilayah Volga, Rusia, dan mengalami modifikasi terus-menerus agar lebih cepat, lebih pintar, dan lebih mematikan dalam setiap serangan udara yang melibatkan ratusan pesawat tak berawak.
Versi Rusia terbaru yang ditembak jatuh di Ukraina awal bulan ini memiliki modul kecerdasan buatan untuk mengenali target dengan lebih baik, kamera video, dan komunikasi radio dua arah dengan operator manusia.
“Kata ‘Shahed’ akan selamanya dikutuk dalam bahasa Ukraina di samping ‘Moskow’ dan ‘Putin’,” kata Denys Kovalenko, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin, dilansir dari Al Jazeera.
Wajah dan lengan Kovalenko terluka akibat pecahan kaca setelah sebuah Shahed meledak di atas wilayahnya di Kyiv utara pada 2023.
Shahed adalah bagian yang paling terlihat dan terdengar dari aliansi militer antara Moskow dan Teheran yang sedang diuji coba bulan ini di tengah serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap Iran.
Aspek lain dari aliansi yang memengaruhi perang Rusia-Ukraina termasuk amunisi, helm, dan jaket flak buatan Iran, menurut Nikita Smagin, seorang penulis dan pakar hubungan Rusia-Iran.
Namun, tahun 2022, ketika Putin memulai invasi skala penuh ke Ukraina, merupakan “puncak signifikansi Iran bagi Rusia sebagai mitra militer”, kata Smagin dilansir dari Al Jazeera.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami