HARIAN NEGERI, Jakarta - Poros Pelajar Indonesia menggelar doa bersama untuk bangsa di Masjid An-Nahdlah, Gedung PBNU, Jakarta, pada Senin (1/9/2025). Kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan organisasi-organisasi pelajar lintas ormas dalam meneguhkan komitmen kebangsaan, memperkuat ukhuwah, serta menyerukan persatuan di tengah dinamika bangsa.
Acara ini turut diisi dengan tausiyah kebangsaan oleh KH Ahmad Rosyidin Mawardi, yang menekankan pentingnya sinergi generasi muda, khususnya pelajar, dalam mengawal masa depan bangsa dengan nilai keimanan, persatuan, dan tanggung jawab moral.
Dalam rangkaian acara, sejumlah Ketua Umum organisasi pelajar menyampaikan pandangan dan seruan bersama:
- Ketua Umum IPNU, Muh Agil Nuruz Zaman: menegaskan pentingnya mencari titik persamaan untuk menatap masa depan bangsa yang lebih baik. “Pelajar adalah motor penggerak persatuan, lem perekat bangsa ini. Malam ini menjadi contoh bagaimana kita bisa mengedepankan persatuan, menjaga kondusifitas, dan menjaga keamanan bersama,” ujarnya.
- Ketua Umum PB PII, Abdul Kohar Ruslan: menyampaikan belasungkawa mendalam atas korban demonstrasi dan menekankan solidaritas pelajar. “Negara sejatinya menjadi pelindung dan pengayom, bukan sebaliknya. Kami mengajak seluruh kader untuk peduli, bersatu, dan bersinergi bersama TNI-Polri menjaga keamanan bangsa,” tegasnya.
- Ketua PP IPM, Affan: menilai doa bersama ini sebagai upaya moral agar Indonesia kembali damai. “Pelajar hadir menyebarkan pesan persatuan kepada masyarakat. Kita tidak ingin ada lagi kerusuhan. Kami juga turut berduka atas tragedi yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.
- Ketua Umum PP IPPNU, Whasfi Velasufah: menilai gejolak sosial merupakan akumulasi dari kekecewaan publik. “Kami mengajak untuk menyampaikan aspirasi secara konstitusional, tidak terprovokasi, dan mendorong dibukanya ruang dialog yang konstruktif demi kepentingan rakyat,” ungkapnya.
- Ketua Umum PP IP Persis, Ferdiansyah: menekankan pentingnya meneladani ulama yang sejak lama memperjuangkan persatuan. “Spirit persatuan harus terus dikampanyekan hingga ke akar rumput. Kami mengecam segala bentuk kekerasan yang merusak cita-cita para pendahulu bangsa,” tandasnya.
- Ketua Umum IPPI Persis, Zihan Siti Nurhaliza: menyerukan agar pelajar menyebarkan informasi yang valid dan berpihak pada rakyat. “Doa bersama ini adalah ikhtiar moral agar bangsa tetap selamat. Pemerintah harus lebih dekat dengan rakyat, bukan hanya mendengar aspirasi, tapi juga menghadirkannya dalam kebijakan,” ucapnya.
- Ketua Umum PB SEPMI, Fauzan Muharam: mengingatkan pelajar untuk tidak mudah terprovokasi. “Sebagai pelajar, kita harus tetap adil dalam menyikapi kondisi yang menimpa rakyat kecil. Jangan sampai bangsa ini tercerai-berai,” pesannya.
Melalui doa bersama dan penyampaian sikap ini, Poros Pelajar Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan, keadilan, dan kondusifitas bangsa, serta mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, agar tetap mengedepankan dialog, solidaritas, dan persaudaraan demi Indonesia yang damai dan sejahtera.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami