HARIAN NEGERI, Jakarta — Juara dunia tinju kelas berat asal Ukraina, Oleksandr Usyk, tampaknya telah menutup babak rivalitasnya dengan Tyson Fury. Setelah dua kali menundukkan petinju berjuluk The Gypsy King, Usyk kini mengarahkan fokusnya kepada calon penantang baru: pemenang duel Joseph Parker vs Fabio Wardley.
Menurut penasihatnya, Serhii Lapin, Usyk berencana kembali naik ring pada paruh pertama tahun 2026, setelah pulih dari cedera punggung yang sempat memaksanya menunda laga wajib versi WBO. Pertarungan Parker vs Wardley yang digelar di London pada Sabtu (18/10) disebut akan menentukan penantang resmi berikutnya bagi sang juara tak terkalahkan.
“Pemulihan Usyk berjalan sangat baik. Ia baru saja menyelesaikan kamp rehabilitasi dan kini dalam kondisi prima,” ujar Lapin kepada The Ring.
Usyk, 38 tahun, sempat memberi isyarat pensiun setelah mengalahkan Daniel Dubois untuk kedua kalinya pada Juli lalu. Namun, ia kemudian menegaskan masih memiliki ambisi bertarung hingga usia 41 tahun. Lapin memperkirakan masih ada sekitar lima laga tersisa dalam karier petinju berstatus 24-0 (15 KO) itu.
“Banyak pihak ingin trilogi melawan Tyson Fury, tapi duel itu sudah tidak relevan. Usyk telah dua kali mengalahkannya, bahkan yang terakhir dengan dominasi penuh. Bagi kami, babak Fury sudah berakhir,” tegas Lapin.
Selain Parker dan Wardley, nama Moses Itauma juga disebut sebagai calon lawan potensial. Petinju muda berusia 20 tahun itu mencuri perhatian usai menumbangkan Dillian Whyte hanya dalam satu ronde pada Agustus lalu. Meski demikian, Lapin menilai Itauma belum cukup matang untuk menantang juara sekelas Usyk.
“Itauma berbakat, tapi ia belum menghadapi lawan top-10. Belum pernah bertarung 12 ronde penuh, atau berada di situasi berbahaya di ring. Saat ini, dia belum memiliki alat untuk mengalahkan Usyk,” ungkapnya.
Dengan kondisi fisik yang semakin bugar dan motivasi yang tetap tinggi, Oleksandr Usyk bersiap menulis babak baru dalam karier gemilangnya. Pertarungan melawan pemenang Parker–Wardley diyakini akan menjadi langkah awal menuju perpisahan sang legenda dari dunia tinju dengan gaya khasnya: tenang, disiplin, dan tetap tak tersentuh.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami