__temp__ __location__

Di tengah geliat masyarakat muda Alor, Nusa Tenggara Timur, nama Mu’min Boli mulai mencuat sebagai sosok yang produktif dan visioner.  Dari kiprahnya sebagai mantan  Aktivis, peneliti,  hingga menjadi  guru, sekaligus penggerak organisasi keagamaan, ia membuktikan bahwa generasi muda dapat bersinergi dengan berbagai bidang untuk menciptakan perubahan nyata.

Lahir dari Keluarga Sederhana

Mu’min Boli lahir dan besar di sebuah keluarga sederhana di Alor.  Ibu nya seorang guru agama yang menekankan pentingnya disiplin, empati, dan pengabdian. Dari rumah itulah, Mu’min belajar bahwa pendidikan bukan sekadar menimba ilmu, tetapi juga membentuk karakter.“ Mama  selalu bilang, ilmu tanpa pengabdian ibarat pohon tanpa buah. Itu yang membuat saya ingin selalu bermanfaat, bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain,” ujar Mu’min.

Menapaki Jalan Aktivisme di HMI

Perjalanan aktivismenya dimulai saat kuliah di Yogyakarta. Bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta , Mu’min belajar berdialektika, mengelola organisasi, dan memahami kompleksitas persoalan  pendidikan hingga persoalan  sosial-politik di tingkat nasional.

Rekan HMI-nya,  Mahmud , menceritakan:

“Mu’min selalu menjadi orang yang kritis tapi tetap santun. Dia bisa mengajukan argumen keras tanpa menyinggung pihak lain, dan itu membuat banyak orang respek padanya.”

Pengalaman ini mengasah kemampuan Mu’min dalam memimpin, berdiskusi, dan mengambil keputusan dalam situasi sulit. Aktivisme ini juga menanamkan prinsip bahwa perjuangan sosial harus berlandaskan ilmu dan integritas.

Dunia Riset dan Tulisan

Setelah kuliah, Mu’min mendalami dunia riset. Ia bergabung dengan Yayasan Pegiat Pendidikan Indonesia (PUNDI) dan Mahardika Institute, mengkaji isu demokrasi, kebijakan publik, dan pembangunan daerah.

Ia menulis buku Generasi Transisi dan Turbulensi Politik dan kini tengah menyiapkan karya kedua berjudul Jalan Sunyi Pendidikan . Tulisan-tulisannya sering membahas pentingnya pendidikan kritis, kesadaran politik, dan peran generasi muda dalam pembangunan daerah.

“Tulisan saya adalah cara untuk membuka ruang diskusi. Saya ingin generasi muda tidak hanya pasif menerima informasi, tapi bisa menilai, berpikir kritis, dan ikut menentukan arah bangsa,” katanya.

Mengabdi di Dunia Pendidikan

Pada 2023, Mu’min memutuskan kembali ke Alor untuk mengajar di MAN Alor. Ia tidak hanya mengajar, tetapi juga menginisiasi program-program pendidikan inovatif seperti membuka ekstrakurikuler jurnalistik .

Mu’min memandang pendidikan sebagai medium untuk membentuk generasi yang kritis, cerdas, dan berbudi pekerti luhur.  Di  kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik ia selalu menekankan tentang nilai  kepemimpinan, kerjasama, dan empati sosial pada anak didiknya .

Aktivisme Sosial dan Keagamaan

Selain di ruang kelas, Mu’min aktif di Gerakan Pemuda Ansor Alor dan menjabat Sekretaris PC Pergunu Alor. Dari peran ini, ia memperjuangkan hak-hak guru, membuka akses beasiswa bagi anak kurang mampu, serta meningkatkan kualitas pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan dan sosial.

Rekan kerjanya,  Gus Remo , menilai:

“Mu’min bukan sekadar guru atau aktivis. Dia adalah jembatan antara pendidikan, sosial, dan keagamaan. Semua program yang dia jalankan selalu menyentuh masyarakat luas.”

Visi dan Prinsip Hidup

Mu’min menekankan pentingnya integrasi antara ilmu, pengabdian, dan nilai moral:

“Menjadi aktivis tanpa dasar ilmu hanya akan melahirkan kegaduhan. Menjadi guru tanpa nilai perjuangan hanya akan melahirkan rutinitas kering. Dan menjadi kader organisasi tanpa pengabdian hanya akan melahirkan seremonial.”

Ia menegaskan bahwa peran generasi muda bukan hanya untuk ambil bagian dalam wacana, tetapi juga bekerja nyata di lapangan.

Rencana Masa Depan

Mu’min berencana membangun pusat kajian pendidikan dan kepemudaan di Alor, yang menggabungkan penelitian, pendidikan, dan pengembangan karakter. Pusat ini diharapkan menjadi tempat belajar, berdiskusi, dan menginspirasi generasi muda Alor untuk aktif berperan dalam pembangunan daerah.

“Saya ingin meninggalkan jejak nyata, bukan sekadar wacana. Semoga apa yang saya lakukan bisa menginspirasi anak-anak muda di sini untuk berani bermimpi, berpikir kritis, dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.

Sosok Inspiratif Generasi Muda Alor

Dengan pengalaman sebagai aktivis HMI, peneliti, penulis, guru, dan pengurus organisasi keagamaan, Mu’min Boli menjadi representasi generasi muda Alor yang produktif, berintegritas, dan berorientasi pada perubahan nyata. Ia hadir sebagai sosok yang mampu menjembatani dunia pendidikan, riset, dan sosial-keagamaan, sekaligus menjadi inspirasi bagi banyak kalangan.

Bagi masyarakat Alor, Mu’min bukan hanya simbol semangat muda, tetapi bukti bahwa komitmen, kerja keras, dan pengabdian dapat membawa perubahan nyata bagi daerah dan generasi mendatang.

 

Gusti Rian Saputra

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie