__temp__ __location__

HARIAN NEGERI - Jakarta, Aliansi Peduli Selat Sunda (APSS) menegaskan komitmennya menjaga keamanan sekaligus kelestarian lingkungan di kawasan Merak, Banten, terutama di area objek vital nasional seperti pelabuhan. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan anggota APSS yang dihadiri sejumlah organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat, Minggu (31/8/2025).

Koordinator APSS, M. Saban, menjelaskan aliansi ini dibentuk sebagai wadah koordinasi sekaligus forum diskusi untuk memperkuat sinergi antaranggota.

“Kami akan terus menjaga objek vital dan wilayah Merak. Ini bukan hanya soal keamanan, tetapi juga memastikan aktivitas pelabuhan tidak merusak lingkungan serta tetap memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, APSS juga menyinggung dinamika sosial beberapa hari terakhir, termasuk demonstrasi yang berujung kerusuhan serta perusakan fasilitas umum. Salah satu insiden yang menjadi sorotan ialah meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek Online yang terlindas kendaraan taktis Brimob di Jakarta.

Pemerintah menyatakan keprihatinan atas peristiwa tersebut. Presiden Prabowo Subianto menegaskan kasus ini harus diusut secara tuntas dan transparan. Aparat yang terbukti melanggar, kata Presiden, akan dijatuhi sanksi tegas.

Presiden juga mengingatkan agar masyarakat menyalurkan aspirasi dengan cara damai, tanpa anarki maupun penjarahan, karena stabilitas nasional menjadi syarat utama bagi kebangkitan bangsa. Menanggapi situasi tersebut, M. Saban mengimbau masyarakat Pulomerak untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.

“Bangsa kita sedang berbenah diri. Kita harus waspada dan tidak boleh memberi ruang bagi kelompok yang ingin menimbulkan kerusuhan. Pemerintah berkomitmen berbuat yang terbaik untuk rakyat, termasuk menindaklanjuti keluhan masyarakat,” katanya menegaskan.

APSS memastikan akan terus berkoordinasi dengan aparat, pemerintah daerah, dan masyarakat guna menjaga Merak tetap menjadi kawasan yang aman, nyaman, dan bermanfaat bagi semua kalangan.

Pasca insiden Affan, gelombang protes memang bermunculan. Ekspresi kemarahan masyarakat dianggap wajar karena tuntutan keadilan harus didengar. Namun, di tengah emosi kolektif itu, stabilitas dan kedamaian bersama tetap harus menjadi prioritas.

APSS pun memberi contoh sikap bijak. Mereka tidak tinggal diam, tetapi juga tidak ikut memanaskan suasana. Sebaliknya, aliansi mengajak warga Merak untuk tenang, tidak termakan provokasi, serta menjaga Pelabuhan Merak sebagai nadi transportasi nasional.

Sebagai pintu gerbang Jawa–Sumatra, gangguan di Pelabuhan Merak tidak hanya berdampak bagi warga lokal, melainkan juga jutaan orang yang bergantung pada kelancaran arus barang dan manusia.

“Menjaga Merak berarti menjaga kepentingan bersama,” tandas Saban.

APSS pun menekankan pentingnya mengawal kasus Affan melalui jalur hukum, bukan lewat amarah di jalanan. Keadilan harus ditegakkan, sembari memastikan Merak tetap teduh, aman, dan ramah lingkungan.

Agung Gumelar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie