__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan pentingnya kontribusi pemuda dalam memajukan transformasi digital nasional. Ia mendorong generasi muda agar tidak sekadar menjadi pengguna teknologi, melainkan berperan aktif sebagai penggerak utama perubahan digital.

Meutya mengungkapkan bahwa Kementerian Komdigi telah menyiapkan Program Digital Talent Scholarship dan Startup Digital guna memfasilitasi keterlibatan pemuda.

“Kementerian Komdigi memiliki berbagai program untuk meningkatkan kesiapan pemuda menghadapi transformasi digital. Kami ingin pemuda tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pelopor yang membentuk masa depan digital bangsa,” tegasnya dalam Audiensi bersama Pengurus Pusat Pemuda Katolik di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa transformasi digital merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita. Oleh sebab itu, Kementerian Komdigi terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai organisasi kepemudaan yang memiliki misi membangun bangsa.

“Pemuda merupakan pilar utama dalam digitalisasi karena mereka lebih cepat beradaptasi dan memiliki kreativitas yang tinggi. Jika kita tidak memberdayakan mereka sejak sekarang, kita akan tertinggal dalam persaingan digital global,” ungkapnya.

Menkomdigi juga mengapresiasi inisiatif Pemuda Katolik dalam mendukung literasi digital dan menciptakan program yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Dengan populasi pengguna internet yang didominasi oleh generasi muda, mereka memiliki kemampuan adaptasi yang cepat terhadap perkembangan digital dan berpotensi menjadi agen perubahan dalam industri teknologi,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, memaparkan tentang Program Pemuda Penggerak Transformasi (PETRA) Digital yang telah diimplementasikan di 18 Keuskupan di seluruh Indonesia. Program tersebut bertujuan meningkatkan literasi digital dan mendorong pemuda Katolik untuk berperan aktif dalam memerangi hoaks serta menyebarluaskan informasi yang benar.

“Pemuda Katolik juga mengembangkan Aplikasi Desa Terhubung, yang bertujuan untuk memetakan potensi desa-desa di wilayah transmigrasi guna mendukung program pangan berbasis lokal,” ujarnya.

Stefanus turut mengundang Menkomdigi menghadiri Rakernas Pemuda Katolik pada 25–27 April 2025 di Bogor sebagai bagian dari upaya kolaborasi lebih lanjut.

“Dengan tema ‘Mengawal dan Kolaborasi dengan Asta Cita Presiden Prabowo’, Rakernas akan dihadiri oleh ratusan pengurus Pemuda Katolik dari seluruh Indonesia dan diharapkan dapat memperkuat peran pemuda dalam transformasi digital nasional,” ungkapnya.

Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie