HARIAN NEGERI, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (28/4), ditopang oleh ketidakpastian negosiasi tarif antara AS dan China yang melemahkan sentimen dolar.
Dikutip dalam laman antaranews.com, Rupiah tercatat menguat 47 poin atau 0,28 persen menjadi Rp16.809 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.856.
Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menyebut ketidakpastian negosiasi antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu menjadi perhatian utama pelaku pasar keuangan global.
“Berita yang membantah telah dimulainya pembicaraan tarif antara AS dan China, seperti yang diklaim Presiden Trump, menimbulkan kekhawatiran dan memberi tekanan pada aset berisiko, termasuk rupiah,” ujar Ariston di Jakarta.
Namun, ia mencatat tekanan terhadap indeks dolar AS turut menahan pelemahan rupiah lebih lanjut. Indeks dolar tercatat melemah ke posisi 99,18 dari sebelumnya di kisaran 99,50.
“Pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih bisa berlanjut ke kisaran Rp16.900, dengan potensi support di level Rp16.820 hari ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan pembicaraan perdagangan dengan China sedang berlangsung, meski tidak menjelaskan siapa pihak yang terlibat. Pernyataan itu diperkuat oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Minggu (27/4).
Namun, China melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun membantah adanya pembicaraan tarif dan menyebut tidak ada negosiasi apapun yang sedang berlangsung.
“Jika AS ingin melakukan dialog, maka itu harus didasarkan pada prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan menguntungkan,” tegas Guo.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami