__temp__ __location__

HARIAN NEGERI – Kuala Lumpur, 10 April 2025 – Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN ke-12 (ASEAN Finance Ministers' and Central Bank Governors' Meeting/AFMGM) menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi kawasan dalam menghadapi tantangan global yang kian meningkat. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, para pemimpin keuangan ASEAN menegaskan komitmen untuk memperkuat stabilitas, inklusivitas, dan ketahanan ekonomi, serta mempercepat integrasi keuangan kawasan.

AFMGM merupakan forum tahunan yang mempertemukan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara ASEAN guna membahas kondisi ekonomi global dan regional, kebijakan strategis, serta kerja sama ekonomi dan keuangan. Pertemuan ke-12 ini dipimpin oleh Menteri Keuangan II Malaysia, H.E. Amir Hamzah Azizan, dan Gubernur Bank Negara Malaysia, H.E. Abdul Rasheed Ghaffour. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pertemuan ini turut dihadiri oleh negara anggota ASEAN serta Timor-Leste sebagai observer.

Dalam menghadapi risiko ketidakpastian global, termasuk dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat dan respons global terhadapnya, ASEAN menegaskan dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan. ASEAN juga siap melakukan koordinasi kebijakan guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi kawasan.

Tiga Agenda Prioritas dan Project Revive Dukung Integrasi Keuangan ASEAN

AFMGM ke-12 menghasilkan Joint Statement yang sejalan dengan tema keketuaan Malaysia tahun ini, “Inclusivity and Sustainability.” Tiga agenda utama (Priority Economic Deliverables) di sektor keuangan dan perbankan yang disepakati adalah:

  1. Mendorong akses pembiayaan untuk transisi iklim yang tangguh dan berkeadilan di kawasan ASEAN.

  2. Mempercepat pertumbuhan pasar modal ASEAN yang berkelanjutan, inklusif, dan terhubung.

  3. Mendorong konektivitas pembayaran instan yang inklusif di kawasan.

Dalam pertemuan tersebut, negara-negara ASEAN juga menyambut baik peluncuran Project Revive, inisiatif reformasi tata kelola dan struktur kerja sama jalur keuangan ASEAN guna mendukung implementasi ASEAN Strategic Plan 2026–2030 menuju ASEAN Community Vision 2045.

Kamboja Resmi Bergabung dengan RPC, Konektivitas Pembayaran Regional Menguat

Salah satu tonggak penting dalam pertemuan ini adalah pengumuman resmi partisipasi National Bank of Cambodia (NBC) dalam Regional Payment Connectivity (RPC) melalui peluncuran fase kedua QR Connectivity Malaysia–Kamboja pada 8 April 2025. Bergabungnya Kamboja memperluas kerja sama sistem pembayaran lintas negara dan memperkuat integrasi sistem keuangan ASEAN.

Sinergi ASEAN–Swasta dalam Mendukung Transisi Ekonomi dan Inovasi Digital

AFMGM ke-12 juga menjadi platform dialog antara pemerintah dan sektor swasta melalui pertemuan dengan ASEAN Business Advisory Council, EU-ASEAN Business Council, dan US-ASEAN Business Council. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat peran pelaku usaha dalam mendukung transisi pembiayaan hijau, digitalisasi, dan sistem pembayaran lintas batas yang efisien.

Sebagai penutup, Filipina selaku Ketua ASEAN tahun 2026 secara resmi mengumumkan akan menjadi tuan rumah AFMGM ke-13 pada tahun mendatang.

Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie