__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Rokan Hilir - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 100 hektare yang melanda Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu, Rokan Hilir, memicu langkah tegas dari Polda Riau. Polisi kini menyelidiki pelaku pembakaran lahan yang ditengarai menjadi pemicu karhutla yang telah berlangsung selama lima hari terakhir.
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menegaskan bahwa jajarannya akan segera memanggil kepala desa dan pihak terkait untuk dimintai keterangan. Langkah ini diambil guna menelusuri siapa pihak pertama yang membuka lahan hingga menyebabkan kebakaran hebat di wilayah tersebut.

“Kami akan panggil kepala desa dan semua pihak yang diduga mengetahui awal mula pembukaan lahan. Ini bukan perkara kecil, kami akan tangani serius,” kata Herry dalam keterangannya saat meninjau langsung lokasi kebakaran, Minggu (20/7).

Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan Dinas Pemadam Kebakaran Riau masih terus berjibaku memadamkan api. Namun, jika dalam waktu dekat api belum berhasil dikendalikan, Polda Riau berencana mengajukan permintaan bantuan helikopter water bombing kepada TNI AU maupun pihak swasta.

Irjen Herry menegaskan, pihaknya berkomitmen penuh untuk menindak tegas pelaku pembakaran hutan sebagai bentuk penegakan hukum dan upaya pencegahan karhutla di Provinsi Riau. Ia juga menekankan pentingnya edukasi dan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga lingkungan serta mencegah bencana asap yang berulang setiap tahun.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru melaporkan bahwa pada Sabtu (19/7), terdapat 294 titik panas di Provinsi Riau. Sebagian besar titik panas tersebut berada di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 175 titik, disusul Rokan Hulu (69), Pelalawan (13), Siak (12), Kampar (11), Dumai (8), Bengkalis (4), dan masing-masing satu titik di Kepulauan Meranti serta Kuantan Singingi.

Secara keseluruhan, Sumatera mencatat 440 titik panas. Selain Riau, titik panas juga terdeteksi di Sumatera Utara (98), Sumatera Barat (28), Sumatera Selatan (10), Jambi (6), Kepulauan Riau (3), dan Aceh (1).

Gusti Rian Saputra

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie