HARIAN NEGERI, Yogyakarta - Suasana berbeda terlihat di Pasar Induk Giwangan pada Jumat (22/8) pagi. Bukan sekadar hiruk-pikuk jual beli, melainkan pemandangan ratusan orang dari berbagai unsur masyarakat, mulai aparat pemerintah, TNI, Polri, pedagang, komunitas hingga relawan lingkungan, kompak melakukan aksi bersih-bersih.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Jogja Cling”, gerakan gotong royong yang digagas Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta untuk menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Sejak matahari terbit, para peserta membawa sapu, cangkul, hingga truk pengangkut sampah. Seluruh sudut pasar, mulai los sayur, los buah, hingga halaman parkir disisir secara serentak.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang turut hadir memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, aksi ini menjadi bukti nyata kuatnya semangat gotong royong masyarakat Yogya.
“Gotong royong dalam menjaga kebersihan lingkungan adalah modal sosial yang sangat penting. Jogja Cling menjadi wadah sekaligus cara untuk memperkuat budaya kebersamaan itu. Dengan keterlibatan semua pihak, saya optimistis Kota Yogya tidak hanya bersih, tapi juga sehat dan nyaman ditinggali,” ujarnya, dikutip dari rilis resmi Pemda Kota Yogyakarta.
Hasto menambahkan, pasar yang bersih akan berdampak positif bagi aktivitas ekonomi sekaligus pariwisata. “Kepercayaan pembeli akan tumbuh, pedagang lebih nyaman, dan wisatawan pun akan betah ketika berkunjung ke pasar tradisional kita,” imbuhnya.
Senada, Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta Kolonel Inf Arif Setiyono menegaskan bahwa Jogja Cling bukan sekadar kegiatan insidental. Gerakan ini, katanya, sejalan dengan program Pemkot Yogyakarta MAS JOS (Masyarakat Jogja Olah Sampah).
“Fokus kami bukan hanya pasar, tapi juga sungai, jalan utama, kawasan wisata, hingga sentra kuliner. Kali ini, perhatian diarahkan ke pasar tradisional, karena pasar adalah pusat aktivitas sekaligus penghasil sampah terbesar,” jelasnya.
Harapan serupa disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani. Ia merasa lega karena Pasar Induk Giwangan dipilih sebagai lokasi aksi bersih.
“Pasar Giwangan termasuk pasar terbesar di Jogja. Dengan adanya aksi ini, kami sangat terbantu. Lebih dari sekadar bersih-bersih, kegiatan ini memberi motivasi baru bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama, baik bagi pedagang, pembeli, maupun petugas kebersihan,” katanya.
Dampak langsung juga dirasakan para pedagang. Siti, pedagang sayur yang sudah 15 tahun berjualan di Giwangan, mengaku lapaknya kini terasa lebih nyaman.
“Kalau pasar bersih, pembeli juga semangat belanja. Kami jadi ikut termotivasi menjaga kebersihan lapak masing-masing. Rasanya pasar lebih enak dilihat dan tidak bau,” tuturnya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami