HARIAN NEGERI, Serang-Kamis, 14 Agutus 2025, Lapangan SMPN 1 Ciruas mendadak riuh penuh gelak tawa saat lomba estafet sarung digelar dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Lomba sederhana namun penuh keceriaan ini berhasil mencuri perhatian siswa maupun guru karena keseruannya yang unik dan menantang.

Dalam lomba ini, setiap tim harus berlari secara bergantian dengan sarung yang dipakai bersama-sama. Tantangan muncul ketika para peserta harus menjaga keseimbangan, berkoordinasi dengan rekan satu tim, sekaligus tetap berlari cepat agar tidak tertinggal. Tak jarang, para peserta justru terjatuh atau terhenti di tengah jalan karena sarung melorot, yang langsung disambut tawa penonton.

“Lomba estafet sarung ini dipilih karena bisa melatih kekompakan dan kerja sama. Anak-anak belajar bahwa untuk maju ke garis finish, mereka harus bergerak seirama,” ujar Pak Omay, guru olahraga SMPN 1 Ciruas. Lomba estafet sarung adalah simbol kebersamaan. “Lewat lomba ini, siswa diajarkan bahwa langkah kecil yang dilakukan bersama akan membawa mereka sampai tujuan. Itu sejalan dengan semangat persatuan yang diwariskan para pejuang,” tambahnya.

Bagi peserta, lomba ini meninggalkan kesan mendalam. “Seru banget, walaupun susah karena harus lari bareng-bareng. Tadi sempat hampir jatuh, tapi karena kompak akhirnya tim kami bisa sampai finish,” ujar faruq, siswa kelas VIII yang ikut bertanding.

Antusiasme juga datang dari para penonton yang memberi dukungan dengan teriakan heboh. “Lucu banget lihat teman-teman berlari sambil pakai sarung. Beda dari lomba lain, ini lebih seru karena bikin ketawa,” ujar Vivi , siswi kelas VIII.

Dengan penuh keceriaan, lomba estafet sarung di SMPN 1 Ciruas menjadi bukti bahwa kemerdekaan bisa dirayakan dengan cara sederhana namun bermakna. Sorak-sorai penonton dan tawa peserta menjadi warna tersendiri dalam perayaan 17 Agustusan di sekolah tersebut.