HARIAN NEGERI, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima surat kepercayaan dari delapan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) negara-negara sahabat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (06/05/2025). Dalam kesempatan tersebut, para duta besar menyampaikan apresiasi terhadap Indonesia dan menegaskan komitmen untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai sektor.
Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Ekuador untuk Indonesia, Luis Guillermo Arellano Jibaja, menyampaikan bahwa tahun ini menjadi momen yang penting dalam hubungan kedua negara yang telah berlangsung selama 45 tahun. Ia berharap kerja sama timbal balik dapat semakin diperkuat dalam berbagai bidang.
"Tahun ini kami merayakan 45 tahun hubungan diplomatik antara Ekuador dan Indonesia. Dalam konteks ini, kami berharap dapat memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang melalui kerja sama timbal balik," ujar Luis Guillermo.
Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Bolivar Venezuela untuk Indonesia, Enrique Antonio Acuña Mendoza, mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan hangat Presiden Prabowo. Ia juga menekankan komitmen Venezuela untuk menjajaki peluang baru dalam meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.
"Atas nama Presiden Republik Bolivar Venezuela, Nicolás Maduro Moros, kami akan memperkuat hubungan kerja sama persaudaraan di berbagai bidang demi manfaat bersama bagi pemerintahan dan rakyat kita," ucap Enrique Antonio.
Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Italia untuk Indonesia, Roberto Colaminè, menyampaikan pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya, dialog dan kolaborasi antarnegara merupakan kunci dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian dunia.
"Italia mendukung dan berbagi posisi Indonesia dalam menangani semua tantangan internasional melalui forum-forum internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), G20, dan ASEAN," tegas Roberto.
Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Azerbaijan untuk Indonesia, Ramil Rzayev Abil Oglu, menegaskan pentingnya hubungan bilateral meskipun jarak geografis kedua negara cukup jauh. Ia juga mengungkapkan rencana untuk memperluas kerja sama di berbagai sektor, termasuk mengadakan konsultasi politik antara kedua negara.
"Sejak menjalin hubungan diplomatik pada 1992, hubungan kita berkembang berdasarkan saling menghormati dan persahabatan. Tahun ini, kami berencana mengadakan konsultasi politik berikutnya di Baku antara kementerian luar negeri kedua negara," jelas Ramil.
Para duta besar tersebut menyatakan komitmen untuk memperdalam kerja sama politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan pariwisata, sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami