__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin Gelombang 114 yang bertugas di Kelurahan Dannuang, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, melaksanakan program pelatihan bertajuk “Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Menjadi Tepung sebagai Substitusi dalam Pembuatan Kroket Ikan”di MTs Badan Amal, Sabtu (2/8/2025).

Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa KKN dalam meningkatkan kesadaran dan kapasitas masyarakat terkait pengelolaan limbah rumah tangga berbasis lingkungan dan bernilai ekonomis. Fokus utama pelatihan adalah pengolahan limbah tulang ikan, yang selama ini sering dibuang, menjadi tepung tulang ikan sebagai sumber kalsiumdan bahan baku pembuatan kroket ikan.

“Melalui pendekatan kreatif dan edukatif, kami ingin menunjukkan bahwa limbah rumah tangga seperti tulang ikan dapat diolah menjadi produk bermanfaat yang juga berpotensi mendatangkan penghasilan,” ujar Rafly Rahim, Koordinator Kelurahan KKN Dannuang.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA ini diikuti sekitar 30 peserta, terdiri dari siswi MTs Badan Amal dan beberapa guru pendamping. Peserta secara aktif terlibat dalam sesi praktik pengolahan tulang ikan menjadi tepung dan penggunaannya dalam pembuatan kroket.

Tak hanya praktik, kegiatan ini juga membuka ruang diskusi partisipatif antara mahasiswa dan warga tentang potensi lanjutan pengembangan produk olahan ikan lokal di masa mendatang.

Dalam kegiatan ini, hadir lengkap anggota KKN Kelurahan Dannuang:

  • Rafly Rahim (Koordinator Kelurahan)

  • Zabryna Andiny (Sekretaris)

  • Ravinda Nindya Wulandari (Bendahara)

  • A. Annisa Salsabila (Humas)

  • Aqmal Maulana Yusup & Hasyir Ardhian Bashari (Dokumentasi)

  • Maisarah Nurul Fadilla & Zahra Nur Rahman (Perlengkapan)

Dengan semangat kolaboratif, mereka melaksanakan program kerja secara optimal demi kebermanfaatan masyarakat setempat.

Program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Dannuang dalam menciptakan inovasi produk berbasis potensi lokal, mengurangi limbah organik, serta membuka peluang ekonomi kreatif ramah lingkungan.

“Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi awal dari praktik berkelanjutan oleh warga, terutama dalam mengolah limbah menjadi sumber daya bernilai ekonomi,” pungkas Zahra Nur Rahman, salah satu anggota KKN.

Yusuf Wicaksono

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie